"Pesantren bukan Tempat Penebar Radikalisme"
NU Online · Sabtu, 13 Oktober 2012 | 11:59 WIB
Sukabumi, NU Online
Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan pesantren bukanlah lembaga pendidikan yang erat kaitannya dengan penebaran radikalisme.
<>
"Pesantren bukan tempat penebar radikalisme," tegas Agung usai memberikan bantuan bagi sejumlah pesantren di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu.
Agung mengatakan, kesan pesantren yang selama ini dikaitkan dengan lembaga penebar radikalisme oleh sejumlah pihak harus dihilangkan.
"Cara menghilangkan kesan tersebut tentu dengan membuktikan bahwa lulusan pesantren merupakan generasi yang berkualitas menerima keberagaman, moderat, menerima kemajemukan dan bahkan lebih baik dibandingkan lulusan lain," kata Agung.
Agung juga mengatakan, keberadaan pesantren sangat diperlukan sebagai lembaga yang tidak hanya mengajarkan tentang kurikulum nasional melainkan juga pendidikan agama.
"Dengan demikian kita bisa mencetak lulusan yang tidak hanya berkualitas di bidang pendidikan formal, tapi juga memiliki moral dan karakter yang kuat," katanya.
Untuk itu, Agung mengatakan pemerintah terus mendorong eksistensi pesantren agar dapat terus berkiprah secara positif bagi masyarakat.
"Salah satu bentuk perhatian pemerintah adalah dengan menjalin komunikasi secara intensif dengan para pimpinan pesantren dan juga memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar," katanya.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua