Nasional

Puasa Setengah Hari Masa Kecil Pak Menteri

NU Online  ·  Kamis, 1 Juni 2017 | 19:01 WIB

Jakarta, NU Online 
Menteri Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara mengaku diajari berpuasa oleh keluarga sejak ia masa kecil. Sebagaimana umum anak-anak seusianya, ia hanya bisa melaksanakan puasa setengah hari. 

“Saya diajari dengan puasa setengah hari karena ganjarannya diberi bonus oleh orang tua setengah hari juga. Padahal kita tahu tidak ada puasa setengah hari itu,” katanya di gedung PBNU sebelum meresmikan Nusantara Command Center (NCC) Senin (22/5). 

Namun ia menilai, puasa setengah hari itu merupakan cara mendidik yang baik orang tua kepada anak agar kelak setelah dewasa terbiasa melakukannya. 

“Saya dibesarkan di Bogor, dididk orangtua, terutama nenek saya,” lanjutnya meriwayatkan masa kecilnya. 

Neneknnya, adalah pihak yang mendukung dia dalam menimba ilmu-ilmu agama dengan mengirimkannya ke sekolah agama sore hari. 

Jika ia malas pergi ke madrasah, maka neneknya itu akan memanggil tukang becak agar mengantarkan Rudiantara ke madrasah. 

“Supaya saya ikut kelas. Kalau enggak, nanti saya malas. Sampai sekarang saya tidak lupa itu,” katanya. 

Makanya, lanjut dia, saat dia berdoa untuk orangtuanya, ia selalu menyertakan nama neneknya. 

“Karena saya tidak bisa baca Qur’an, tidak bisa baca nahwu sharaf, grammer (tata bahasa) segala rupa kalau tanpa nenek saya. Saya di Bogor di Madrasah Ibtidaiyah belajar nahwu, sharaf, fiqih, tauhid, di Jalan Menteng,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)