Psikolog Nilai Konselor Sebaya Dapat Cegah Perundungan di Sekolah
NU Online · Jumat, 29 September 2023 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Aksi perundungan (bullying) di sekolah adalah masalah serius yang memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional siswa. Untuk mengatasi tantangan ini, peran psikolog dan konselor di sekolah dinilai menjadi semakin penting. Namun, salah satu aspek kunci dalam meminimalisasi aksi perundungan adalah konselor sebaya yang bertindak sebagai pilar dukungan yang vital.
Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Maryam Alatas menerangkan secara umum fungsi konselor sebaya sama halnya dengan konselor. Perbedaannya ada pada rentang usianya.
“Secara umum fungsinya sama dengan konselor, yang membedakan adalah konselor sebaya terdiri dari konselor dengan rentang usia yang tidak jauh berbeda. Misalnya di sekolah, dipilih beberapa siswa lalu diberikan pelatihan mengenai dasar-dasar teknik konseling,” tutur Maryam kepada NU Online, Jumat (29/9/2023).
Maryam menilai, pengadaan konselor sebaya dapat menjadi salah satu meminimalisasi aksi perundungan yang kian marak terjadi di Indonesia belakangan ini. Dengan adanya konselor sebaya, siswa akan lebih mudah dan nyaman untuk menyampaikan cerita.
“Mengapa sebaya? Karena biasanya remaja lebih nyaman bercerita dengan teman dibandingkan dengan individu yang usianya lebih dewasa,” ucap dia.
Ia melanjutkan, konselor sebaya bukan hanya memberikan dukungan emosional kepada korban perundungan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk mengubah perilaku para pelaku perundungan. Mereka sering kali lebih mudah diterima oleh rekan-rekan sebayanya dan dapat menjadi mediator yang efektif dalam mengatasi konflik di antara siswa. Dengan bercerita pada konselor sebaya mengenai permasalahannya, diharapkan remaja bisa mendapatkan feedback yang lebih tepat dibandingkan dengan bercerita pada teman biasa.
“Karena konselor sebaya sudah dibekali mengenai dasar-dasar teknik konseling tadi itu,” kata dia.
Selaras dengan itu, Dosen Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga mengatakan konselor merupakan salah satu pihak yang dilibatkan dalam upaya pencegahan dan penanganan aksi perundungan.
Dengan dukungan dari psikolog dan konselor sebaya, harapannya adalah bahwa aksi perundungan dapat diminimalisasi secara signifikan di sekolah, menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih aman, inklusif, dan mendukung bagi semua siswa.
“Dalam pandangan psikologi, penting untuk mengatasi kasus bullying dengan pendekatan yang komprehensif. Ini melibatkan pendidik, konselor, dan orang tua dalam mendukung korban, memberikan intervensi pada pelaku, dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan inklusif,” paparnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Kabar Duka: Ibrahim Sjarief, Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab Meninggal Dunia
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua