Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Pemberangkatan Jamaah Haji Gelombang Pertama
NU Online · Senin, 21 April 2025 | 12:30 WIB

Menag Nasaruddin Umar saat jumpa pers di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Ahad lalu. (Foto: NU Online/Patoni)
Patoni
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan melepas pemberangkatan calon jamaah haji kloter pertama pada 2 Mei 2025. Nasaruddin berharap, Presiden Prabowo ada waktu untuk kesempatan tersebut yang akan dilaksanakan di antaranya di Embarkasi Jakarta.
"Mudah-mudahan ada waktunya Bapak Presiden (Prabowo Subianto) itu melepas rombongan jamaah tanggal 2 (Mei 2025). Insyaallah akan dilepas sendiri oleh Bapak Presiden,” jelas Nasaruddin saat membuka Manasik Haji Nasional Ahad lalu di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Presiden Prabowo, menurutnya, memberikan atensi besar terhadap penyelenggaraan haji. Hal itu, lanjut Menag, menjadi tambahan semangat bagi Kemenag dan jajaran untuk memberikan pelayanan terbaik. Apalagi mulai tahun depan dikabarkan otoritas penyelenggaraan haji akan berpindah kepada Badan Penyelenggara Haji (BPH).
"Kami akan mewariskan buku besar yang belum pernah ada sebelumnya. Buku Besar Haji, dari A sampai Z sampai. Jadi, siapa pun yang melaksanakan penyelenggaraan haji yang akan datang. Tinggal buka Buku Besar Haji, A sampai Z ada di sana. Dan ini belum pernah terjadi, supaya nanti jangan bingung,” kata Menag.
Menag Nasaruddin juga menyebut bahwa Haji 2025 berpotensi menjadi haji akbar karena puncak wukuf di Arafah kemungkinan jatuh bertepatan pada Jumat, 9 Dzulhijjah atau 6 Juni 2025.
“Tahun ini, insyaallah adalah haji akbar. Pahalanya 70 kali lebih besar dari haji biasa,” ujar Menag.
Nasaruddin mengajak seluruh jamaah haji untuk menyambut momen langka ini dengan niat yang lurus dan hati yang ikhlas. Ia menegaskan bahwa makbulnya haji diukur saat di Tanah Suci, tapi mabrurnya haji baru terlihat setelah pulang ke tanah air.
"Haji mabrur tidak ada balasan kecuali Jannah (surga), pulang dari tanah suci bersih seperti bayi yang baru lahir. Semakin jauh dari dosa maksiat, ibadah sosial semakin nyata, dibanggakan oleh Allah di depan para malaikat," jelas Menag.
Pemberangkatan calon jamaah haji menggunakan system fast track sejak kloter pertama. Melalui sistem ini jamaah cukup menjalani proses imigrasi Arab Saudi langsung dari Indonesia sebelum terbang ke Tanah Suci. Sistem pelayanan ini jamaah haji tidak perlu lagi antre imigrasi setibanya di Arab Saudi.
Penerapan sistem fast track ini memungkinkan seluruh proses verifikasi keimigrasian, seperti pemeriksaan paspor, biometrik, dan stempel visa, dilakukan lebih awal di embarkasi. Jadi saat mendarat di Jeddah atau Madinah, jamaah langsung diarahkan menuju bus tanpa perlu antre lagi di konter imigrasi bandara Saudi.
Fast track sangat bermanfaat, terutama bagi jamaah lansia dan risiko tinggi (risti) yang membutuhkan efisiensi dan kenyamanan.
Sistem ini telah diuji coba secara terbatas pada musim haji sebelumnya, dan kini diperluas cakupannya karena dinilai sangat efektif mempercepat alur keberangkatan. Dengan inovasi fast track ini, Kemenag berharap pelaksanaan haji 2025 bisa berlangsung lebih lancar, tertib, dan manusiawi.
Terpopuler
1
Air Irigasi Dipakai Memandikan Babi: Apakah Sawah dan Hasil Panen Jadi Najis?
2
Bill Gates Pilih Indonesia Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC, Ketua LK PBNU: Ini Dilema Sekaligus Momentum Introspeksi
3
Rais Aam PBNU Tekankan Pentingnya Dalil dan Tafakkur untuk Menaikkan Derajat Keimanan
4
Cegah Kepadatan dan Jamaah Tersesat, Sektor Bir Ali Siapkan Skema Singgah
5
55 Dapur Sajikan Menu Nusantara untuk Jamaah Haji Indonesia Selama di Makkah
6
Senyum Jamaah Haji Embarkasi Lombok Tiba di Makkah
Terkini
Lihat Semua