Nasional

PMII Ingatkan Para Capres Hormati Keputusan Konstitusi

NU Online  ·  Senin, 21 Juli 2014 | 09:02 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Aminuddin Ma’ruf meminta para calon presiden (capres) dan pendukungnya untuk bersama-sama menghormati konstitusi yang ada dalam menanti keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil perhitungan suara Pemilihan Presiden RI 2014. 
<>
“Konstitusi kita mempercayakan KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu, sehingga keputusan resmi yang disampaikan lembaga inilah yang harus dihormati, tanpa intervensi maupun prasangka apa pun. Biarkan KPU bekerja dan memutuskan hasil Pilpres ini,” ujarnya, Ahad (20/7).

Amin juga mengingatkan agar semua pihak menjaga kondusifitas negara, menjaga kerukunan dan kembali pada semangat persatuan nasional. Menurut Amin, apa yang dilakukan Presiden SBY mempertemukan kedua capres perlu ditindak lanjuti dengan gerakan reunifikasi dan islah atau rekonsiliasi seluruh elemen bangsa. 

“Kita semua sadar, agenda demokrasi yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir ini hampir memecah belah elemen bangsa. Perbedaan pandangan politik tentang figur capres kemarin membuat sebagian masyarakat kita yang tadinya saling bersahabat, rukun, terjebak pada suasana permusuhan, Maka apa yang dilakukan Presiden SBY di tingkat elit, perlu ditindak lanjuti oleh para pendukungnya dengan gerakan ishlah nasional, atau reunifikasi anak bangsa,” ujarnya.

Kondisi serupa menurut Amin juga terjadi di kalangan masyarakat Nahdliyin dan alumni PMII, karenanya ia berharap para aktivis Nahdliyin menaati himbauan Rais Aam PBNU, KH Mustofa Bisri untuk untuk membantu pemulihan suasana masyarakat yang aman dan damai demi menjaga ukhuwwah wathaniyah dan keutuhan NKRI tercinta. 

“Kemarin Rais Aam PBNU sudah mengeluarkan himbauan untuk para pengurus dan masyarakat NU, agar tidak mengganggu proses penghitungan suara yang dilakukan KPU, juga mengajak masyarakat untuk kembali pada kesadaran nasional untuk menjaga keutuhan NKRI. Himbauan Gus Mus ini harus menjadi rujukan gerakan bersama. Aktivis dan alumni PMII juga harus mengambil peran untuk gerakan ishlah ini,” imbuhnya. (mukafi niam)