PKB akan Minta Kepastian Tertulis, Makam Nabi Tak Dipindah
NU Online · Senin, 8 September 2014 | 06:59 WIB
Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa mulai mengambil langkah untuk melakukan klarifikasi secara utuh tentang rencana pemindahan makam Nabi Muhammad di dalam kompleks masjid Nabawi. Jika diperlukan, ada pernyataan tertulis yang menegaskan, makam Rasulullah tidak dibongkar.
<>
Pada Senin, (8/9) duta besar Kerajaan Arab Saudi Mustafa Ibrahim Al Mubarak mengunjungi kantor DPP PKB, Senin (8/9) siang untuk melakukan tabayun (klarifikasi) soal pembongkaran makam Nabi Muhammad SAW.
Ketua DPW PKB Jawa Tengah yang hadir dalam pertemuan tersebut menegaskan, pertemuan dengan dubes tersebut merupakan langkah pertama dari rencana kunjungan PKB dan kiai NU ke Saudi Arabia untuk menegaskan tidak ada pemindahan makam nabi.
“Nanti bila perlu kami minta pemerintah Arab Saudi memberikan pernyataan tertulis sehingga bisa meyakinkan umat sekaligus itu menjadi jaminan bagi kita agar makam Rasulullah tidak akan pernah dipindahkan. Langkah ke depan, kita akan kawal apakah ini benar-benar berita bohong atau berita yang dapat diendus oleh pihak tertentu,” tandasnya.
Mustafa Ibrahim Al Mubarak beserta rombongan disambut langsung Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH A Aziz Mansyur, Ketua Umum Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar, dan beberapa pejabat teras partai berlambang bintang sembilan itu. Pertemuan ini digelar di lantai 1 Graha Gus Dur Jl Raden Saleh No 9 Jakarta Pusat.
Pantauan NU Online, di luar gedung terparkir sebuah mobil Mercy bernomor polisi CD 27 01 berbendera warna hijau bertuliskan lafadz “Laa Ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah.” Sementara di dalam gedung hadirin memenuhi ruangan hingga meluber ke ruang lobi. Tampak pula sejumlah politisi PKB, antara lain Imam Nahrawi, Marwan Ja’far, Safira Rosa Machrusah, dan KH Maman Imanulhaq.
Maman Imanulhaq menjelaskan Partai Kebangkitan Bangsa yang konstituennya adalah mayoritas Nahdliyin (sebutan warga NU) memiliki tanggung jawab untuk mengawal seluruh ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). PKB berkepentingan melakukan klarifikasi ketika merebak isu bahwa pemerintah Arab Saudi akan memindahkan makam Rasulullah SAW.
“Dalam literasi kami, pemindahan itu adalah sebuah kedzaliman. Dan itu hanya dilakukan oleh orang yang dalam beberapa referensi disebut sebagai orang murtad. Nah, tetapi sebagai partai kami memiliki mekanisme untuk mendengar keluh kesah masyarakat di bawah. Kami juga mendengar khutbah-khutbah yang mulai keras. Kami khawatir ini akan memperburuk situasi. Itulah mengapa kami meminta tabayun kepada pemerintah Arab Saudi,” ujar Kang Maman.
Kang maman, sapaan akrab kiai muda asal Majalengka ini menambahkan, sikap tegas Muhaimin tentang pentingnya tabayun itu yang pertama benarkah pemerintah Saudi akan melakukan pembongkaran itu.
“Kedua, agar kami tidak terjebak oleh adu domba pihak yang tidak bertanggung jawab,” terangnya.
“Duta besar mengatakan itu berita bohong. Direkayasa agar menimbulkan kekacauan khususnya pada saat ibadah haji. Menurut beliau, rencana perluasan Madinah tidak akan mengganggu makam Rasulullah,” tambah Kang Maman. (musthofa asrori/mukafi niam)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua