Pilkada Serentak, Gunakan Hak Pilih Sesuai Hati Nurani
NU Online · Senin, 13 Februari 2017 | 01:05 WIB
Pimpinan Pusat GP Ansor berharap, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan digelar di 101 daerah di Indonesia pada 15 Februari mendatang tetap mampu mengikat masyarakat dan elemen bangsa dalam satu kepentingan bersama, pembangunan dan masa depan Indonesia.
"Terkait dengan pelaksanaan pilkada serentak, hendaknya tidak ada prasangka terhadap pemerintahan dan penyelenggara pilkada. Berikan amanah dan dukungan seluas-luasnya kepada mereka untuk kesuksesan pilkada serentak mendatang," kata pengurus Lembaga Hubungan Kelembagaan Ormas Kepemudaan dan Lintas Agama PP GP Ansor Ahmad Jabidi Ritonga, di Medan, Ahad (12/2).
Ia mengatakan, GP Ansor mendukung Polri untuk menindak tegas para pelaku yang mencoba membuat suasana negara atau pilkada tidak kondusif atau usaha mencederai proses pilkada.
"Kami juga meminta Panwas dan KPU sebagai penyelenggara pilkada harus menindak para pelaku kecurangan proses vote politik tesebut, agar tidak merusak pilihan nurani rakyat Indonesia," kata Jabidi.
GP Ansor mengimbau masyarakat yang memiliki hak pilih menggunakan hak pilih dengan asas langsung, sesuai dengan kehendak hati nurani. Hak pilih yang dilindungi undang-undang jangan sampai tercederai atau terpengaruh oleh satu kepentingan atau intervensi dari manapun.
"Menyalurkan hak pilih bagi masyarakat dilindungi undang-undang. Karenanya, tidak seorang pun yang dapat menghalangi masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya," kata Jabidi.
Menurutnya, dinamika politik dan hukum belakangan ini menyita perhatian banyak orang, tidak hanya masyarakat Indonesia, tapi juga dunia. Ada kelompok-kelompok yang terus melakukan manuver politik dengan berbagai cara guna mempengaruhi pemilih secara nasional.
Namun diyakini, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang cerdas dan dewasa. Masyarakat yang cerdas itu bertindak secara konstitusional, bukan emosional, dan tidak mudah terprovokasi.
Menurutnya, pendidikan politik yang sehat itu adalah mencerdaskan, memberikan kesejukan dan pemahaman yang luas, bukan berkobar-kobar menyebarkan kebencian serta kemarahan, dengan berbagai isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
"Waspada benalu politik yang numpang dan coba mengambil keuntungan dalam situasi saat ini," kata Jabidi. (Hamdani Nasution/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
6
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
Terkini
Lihat Semua