Nasional

Pidato di Perayaan Imlek Nasional, Wapres Ingatkan Pentingnya Rasa Malu 

Sen, 12 Februari 2024 | 17:00 WIB

Pidato di Perayaan Imlek Nasional, Wapres Ingatkan Pentingnya Rasa Malu 

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato secara daring dalam Perayaan Imlek Nasional. (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online

Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin menyampaikan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Konzili. Ucapan itu ditujukan kepada seluruh umat Konghucu di Indonesia.


Wapres kemudian membahas tema Perayaan Imlek Nasional yang digelar Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) tahun ini, yakni 'Malu bila Tidak Tahu Malu, Menjadikan Orang Tidak Menanggung Malu'. Ia mengatakan bahwa tema tersebut memiliki makna yang sangat mendalam seraya mengingatkan pentingnya rasa malu. 


"Saya kira tema ini syarat makna baik dalam konteks refleksi hubungan antar dengan Tuhannya maupun antar sesama dalam dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Kiai Ma'ruf dalam tayangan di Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Senin (12/2/2024).


Kiai Ma'ruf melanjutkan bahwa rasa malu merupakan sifat fundamental untuk terwujudnya kebaikan sekaligus untuk menciptakan jarak dari keburukan seseorang, sehingga rasa malu itu dapat mencegah dari perbuatan yang melanggar norma dan etika.


"Yang memiliki rasa malu akan takut melakukan tindakan yang tidak sesuai norma nilai dan etika dengan demikian ia tidak akan melakukan perbuatan yang menyakiti sesamanya," jelasnya.


Kiai Ma’ruf kemudian menyebutkan bahwa dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad jauh sebelum kejadian ini telah mengingatkan pentingnya rasa malu guna menghindari dari perbuatan tidak terpuji. 


"Nabi Muhammad bersabda, ‘Jika engkau tidak malu berbuatlah sekehendakmu’. Hal ini bermakna rasa malu sebagai sebuah faktor yang dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan tidak terpuji dan mendorongnya untuk berbuat kebajikan," katanya.


Lebih dari itu, Wapres juga merujuk pada falsafah ketimuran budaya malu yang dimiliki masyarakat Nusantara. 


"Sejatinya merupakan nilai luhur yang telah tertanam turun temurun, namun patut disadari bahwa budaya malu dapat luntur seiring dengan makin kuatnya desakan zaman yang mengaburkan standar-standar etika dan moral masyarakat," katanya.


Karena itu, Wapres meminta seluruh pemuka agama terkhusus pemuka agama Konghucu untuk mengajak umatnya memiliki rasa malu dengan memberikan edukasi dan nasihat-nasihat yang menyejukan.


"Agar rasa malu dalam diri individu mampu berkembang menjadi sebuah tata nilai komunal yang mengukuhkan Iden bangsa dengan demikian keteraturan kerukunan dan persatuan bangsa ini senantiasa terpelihara," terangnya.


"Saya ucapkan Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek Ke-2575 Konzili. Melalui perayaan Tahun Baru Imlek ini umat Konghucu diharapkan akan mendapat bimbingan perlindungan dan keberkahan serta menjadi insan yang lebih baik lagi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan inayahnya dan meridhai setiap ikhtiar yang kita lakukan," tutupnya.