Nasional RAKORNAS NU CARE-LAZISNU 2018

Perlunya Gerakan Koin NU Dipatenkan

NU Online  ·  Kamis, 1 Februari 2018 | 09:30 WIB

Perlunya Gerakan Koin NU Dipatenkan

Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin padapeletakan batu pertama RSNU Sido Waras. Foto: Rof Maulana

Sragen, NU Online
Inisiator Gerakan Kotak Infak (Koin) NU KH Ma’ruf Islamuddin menyarankan agar Gerakan Koin NU dipatenkan oleh NU Care-LAZISNU. Hal itu untuk mengantisipasi timbulnya kesalahpahaman jika digunakan pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Gerakan ini mudah ditiru. Nanti kalau selain NU (yang mematenkan dan menerapkan gerakan ini) sangat bahaya. Saya meminta tolong, nanti surat rekomendasi disampaikan, dihakpatenkan. Bahwa gerakan ini (Koin NU) lahir dari rahim NU,” ungkapnya di hadapan peserta Rakornas NU Care-LAZISNU di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Selasa (30/1) malam

Ketua PCNU Sragen itu menegaskan Gerakan Koin NU juga harus dilakukan secara struktural melalui rekomendasi PBNU dalam bentuk intruksi ke pengurus wilayah, cabang, majelis cabang, hingga ranti untuk menindaklanjuti gerakan ini ke seluruh Indonesia.
 
Dipatenkan dan adanya instruksi PBNU, akan meminimalisir kesalahapahaman di akar rumput.

"Banyak tokoh ulama yang belum menerima ketika saya turun di lapangan. Berbeda, ketika instruksi tersebut turun secara struktural, akan memudahkan gerakan ini,” tandasnya.

Gerakan Koin NU dilakukan secara massif di Kabupate sejak 2016. Secara resmi gerakan tersebut diluncurkan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj pada 14 April 2017.

Di Sragen gerakan telah merambah di 20 MWCNU. Pada dua tahun awal, dana yang terkumpul dimanfaatkan untuk pembangunan gedung MWCNU. Saat ini tengah dirancang pembangunan rumah sakit NU Sido Waras di Sumberlawang dengan pemanfaatan Koin NU. Pada Selasa (30/1) sore dilakukan peletakan pertama pembangunan oleh Rais 'Aam PBNU KH MA'ruf Amin. (Fadli RS/Kendi Setiawan)