Jakarta, NU Online
Perkembangan dunia usaha dan industri yang semakin luas dan pesat menggerakkan Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) untuk memperluas jaringan secara global ke sejumlah kawasan, seperti Eropa. Untuk mempercepat perluasan jaringan tersebut, HPN telah mengangkat seorang Duta HPN untuk Eropa, Nurul Huda. Ia merupakan Duta HPN pertama yang diangkat.
Menurut Ketua Umum PP HPN Abdul Kholik, para pengusaha khususnya dari kalangan Nahdliyin harus memahami bahwa kiprah warga NU di dunia internasional juga banyak yang sukses menjadi pengusaha. Potensi ini yang menurutnya perlu diperkuat dengan konsolidasi yang baik.
“Pengangkatan Duta HPN untuk Eropa ini merupakan salah satu upaya untuk memperluas jejaring tidak hanya domestik, tetapi juga internasional,” ujar Abdul Kholik, Senin (4/6) saat berkunjung ke Kantor Redaksi NU Online.
Menurutnya, membangun jejaring secara internasional ini penting karena warga NU yang menjadi pengusaha tidak hanya di tingkat lokal, tetapi mereka juga mempunyai kapasitas di level internasional.
Ketua Umum PP HPN Abdul Kholik.
“Sebab itu, selain membangun jejaring internasional, langkah ini juga dalam rangka membangun confident atau keyakinan dan kepercayaan bahwa, pengausaha NU juga banyak loh yang sudah banyak berkiprah di level global, contohnya Mas Huda,” jelas pria yang saat ini mengelola perusahaan di bidang listrik ini.
Senada dengan Abdul Kholik, Sekretaris Jenderal HPN Luqmahul Hakim menuturkan, selain menghimpun para pengusaha NU di dalam negeri, HPN juga terus melakukan pengembangan di tingkat internasional. Khusus di Eropa menurutnya, karena orang Indonesia cukup banyak di Benua Biru tersebut.
“Potensi pasarnya cukup besar khususnya untuk mengirimkan atau mengekspor produk-produk dari Indonesia ketika sudah terbangun jaringan pengusaha NU yang cukup kuat,” ucap Luqman.
Menginisiasi Pembentukan PCP HPN
Pengangkatan Duta atau Ambassador ini merupakan pendekatan yang sangat dibutuhkan, selain HPN mengangkat langsung seorang Ketua Pengurus Cabang Perwakilan (PCP) HPN si sebuah negara. Karena Duta bisa langsung bergerak cepat tanpa harus memiliki anggota terlebih dahulu.
Keterangan tersebut ditambahkan oleh salah seorang Ketua PP HPN Dripa Sjabana. Dia menegaskan bahwa HPN melakukan dua pendekatan, yakni mengangkat langsung Ketua PCP HPN. Itu sudah dilakukan di Inggris dan Hong Kong, serta mengangkat seorang Duta.
“Pengangkatan Duta HPN untuk Eropa yang bisa membawahi negara-negara di Eropa ini merupakan akselerasi proses,” terang Dripa.
Sekjen dan Ketua PP HPN, Luqmanul Hakim dan Dripa Sjabana.
Tugas pokok dan wewenangnya, lanjutnya, berbeda dengan Ketua PCP HPN. Kalau Ketua PCP bisa langsung mengoordinir para pengusaha sekaligus merekrut. Sedangkan Duta HPN mewakili HPN Pusat untuk melakukan koordinasi, silaturrahim, dan konsolidasi dengan berbagai elemen pengusaha.
“Tidak hanya yang NU, tidak hanya yang Indonesia, tetapi juga asing. Alhamdulillah untuk Eropa sudah ketemu, yaitu Mas Huda,” ucapnya.
Sebagai Duta HPN, Nurul Huda nantinya berkoordinasi dengan kadin-kadin, kedutaan besar, PCINU, dan dengan duta-duta besar negara-negara Eropa di Indonesia. Tujuannya tidak hanya mengoordinasi pengusaha Indonesia di Eropa untuk berjejaring melakukan ekspor maupun impor, tetapi juga pihak-pihak yang ada di Eropa, baik pengusaha maupun lembaga-lembaga terkait.
“Selain berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, tugas seorang Duta HPN juga menginisiasi terbentuknya PCP-PCP HPN di setiap negara di mana Duta itu berada,” kata Dripa.
Dia mengatakan bahwa peran seorang Duta ini sangat efektif karena geraknya tidak terbatas meski tetap di bawah koordinasi langsung dengan HPN Pusat. Misal ketika Uni Eropa mengadakan pertemuan para pengusaha, HPN bisa mengirimkan Dutanya sebagai perwakilan pengusaha NU untuk Eropa.
Perkuat Koordinasi
Sementara itu, Duta HPN untuk Eropa yang juga hadir berkunjung ke NU Online Nurul Huda mengungkapkan rasa terima kasih atas penunjukannya sebagai Duta HPN. Baginya, tugas tersebut merupakan tantangan dan panggilan organisasi. Meskipun dirinya sudah terbiasa berinteraksi dengan berbagai pihak di Eropa.
Baginya, pengembangan ekonomi dan para pengusaha dengan level internasional ini bisa dilakukan karena kamar dagang-kamar dagang beberapa negara Eropa ada di Indonesia yang selama ini jarang ada yang melakukan komunikasi dan koordinasi.
Duta HPN untuk Eropa Nurul Huda.
“Dalam kamar dagang-kamar dagang itu, tidak ada perusahaan warga NU yang terdaftar. Padahal, database itu diperbarui tiap waktu. Bahkan sering ada gathering dan pertemuan, ada yang namanya Europa-Indonesia Bussines Network yang diadakan 2-3 bulan sekali,” ujar Huda.
Pria kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah yang sekarang bergerak di bidang bisnis tekstil dan batik ini berkomitmen segera melakukan upaya-upaya strategis seperti apa yang diamanatkan HPN. Langkah penghimpunan pengusaha Nahdliyin akan dilakukannya lewat koordinasi dengan sejumlah pihak dan lembaga di Eropa, baik di internal Nahdliyin maupun kedutaan dan konsulat jenderal. (Fathoni)