Nasional

Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional Perkuat Budaya Bahari dan Kerukunan

NU Online  ·  Senin, 23 Mei 2016 | 10:00 WIB

Jakarta, NU Online
Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah kembali menggelar Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) untuk yang kedua kalinya. Kegiatan ini akan berlangsung, Selasa-Sabtu (24-28/5) di Bumi Perkemahan Pantai Liang, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku dengan fokus pada penguatan budaya bahari dan kerukunan. Perkemahan ini mengambil tema besar Membangun Kemandirian dalam Bingkai Persatuan menuju Cita Bahari Indonesia.

Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan dalam konferensi pers, Senin (23/5) di Kantor Kemenag RI, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat mengatakan, keberadaan Pramuka sebagai sebuah wadah positif menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan dan penguatan budaya penting untuk menjadi titik pijak pendidikan bagi generasi muda.

Dia menjelaskan bahwa kerukunan antar anak bangsa sangat penting sehingga tidak terjadi lagi konflik yang dulu pernah terjadi di tanah Ambon, Maluku. “Sebab itulah mengapa kita tempatkan kegiatan ini di Maluku untuk merefleksikan tragedi kemanusiaan yang dipicu isu sektarianisme saat itu,” terang Nur Kholis.

Terkait tema bahari yang pihaknya ambil, Guru Besar Ilmu Hadits UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini menuturkan bahwa selama ini kegiatan pramuka identik dengan pegunungan dan dataran tinggi. Di Bumi Perkemahan nanti, lanjutnya, Pramuka Madrasah akan bergelut dengan dunia bahari karena dekat pantai. Hal ini akan membuat pramuka tidak hanya mengenal kekayaan alam di dataran tinggi maupun rendah, tetapi juga akan lebih mengenal sisi bahari dengan segala kekayaannya.

“Ada suasana baru yang ingin kita kenalkan kepada para pramuka, yaitu pantai. Kegiatan nanti akan lebih banyak di pantai untuk tujuan bahari tersebut. Terkait dengan Ambon, kita juga ingin menyampaikan bahwa konflik Ambon adalah masa lalu, Ambon kini telah damai dan ini menjadi tantangan bagi para tunas bangsa dalam hal ini pramuka untuk merawat kerukunan itu,” papar Nur Kholis.

Nur Kholis juga menambahkan, kegiatan Pramuka ini sangat penting di saat bangsa Indonesia prihatin dengan problem generasi muda bangsa dewasa ini, antara lain terkait menurunnya jiwa nasionalisme, meningkatnya berbagai kenakalan remaja, dan meningkatnya kasus radikalisme dan tindakan terorisme di kalangan generasi muda.

Menurutnya, gerakan pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Dalam kegiatan yang akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ini selain menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kegiatan keagamaan, pendidikan dan seni budaya, keterampilan, wisata, bakti sosial, kegiatan yang diikuti oleh perwakilan siswa Madrasah Tsanawiyah di Indonesia ini juga akan digelar berbagai kegiatan lomba produktif. Dalam perkemahan ini, juga akan diadakan pelepasan Tukik anak penyu laut sebanyak 3000 dan penanaman pohon 2500 pohon. (Fathoni)