Nasional

Pergunu Bertekad Hadirkan Pendidikan Berkualitas dan Berkeadilan

NU Online  ·  Ahad, 23 Juli 2017 | 11:21 WIB

Jakarta, NU Online
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) terus memperkuat diri secara keorganisasian dengan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak. Langkah ini dilakukan agar organisasi profesi guru di lingkungan NU ini dapat mengabdi lebih jauh untuk kepentingan pendidikan Indonesia.

“Alhamdulillah, semakin hari perkembangan PERGUNU semakin baik, meluas, dan mendapatkan respon positif dari berbagai pihak. Misalnya: di NTB, ada Guru Anggota PERGUNU yang mendapatkan hadiah Umroh dan Haji dari Pemda setempat,” ujar Habiburrahman, Koordinator Program PP Pergunu dalam kegiatan halal bihalal, Jumat (21/7) di Gedung PBNU Jakarta bertajuk Reorientasi Tata Kelolah Pendidikan Nasional yang berkualitas dan berkedilan.

Di Jawa Barat, terangnya, kerja sama dengan Al Irsyad Foundation Singapura dalam pengembangan pendidikan di Indonesia, di Jakarta semua PC sudah terbentuk hingga ke Pulau Seribu, dan masih banyak lagi lainnya. 

Tahun ini, jelas dia, Pergunu yang merupakan periode ke tiga, telah memberikan beasiswa S1 kepada seluruh anak negeri, perwakilan setiap Provinsi dan Utusan manca negara, nanti awal Agustus 2017 akan diserahkan kepada IKHAC untuk mengikuti mendidikan tinggi yang berbasis pesantren. 

“Ini merupakan kontribusi nyata Pergunu terhadap NU, Indonesia, dan Dunia. Kita doakan semoga calon mahasiswa beasiswa Pergunu kelak menjadi penerus bangsa yang cerdas, jujur, amanah, dan berkah,” kata Habiburrahman.

Sampai saat ini, jelasnya, Pergunu telah berdiri di 394 Kota dan Kabupaten, dan telah memiliki lebih dari 4500 PAC. Upaya konsolidasi pada semua jenjang terus kami lakukan. dan kami mengajak kepada semua yang hadir untuk terus menggerakkan Pergunu hingga ke akan rumput.

Berhubungan dengan Halaqoh Pendidikan sesi 3 ini, Pergunu menegaskan kembali menolak keras 5 hari sekolah atau full day school. Ke depan sesuai tema halaqoh ini, kita perlu menyuarakan adanya Reorientasi Tata Kelolah Pendidikan Nasional yang adil dan merata, non-dikotomik.

Hadir sebagai narasumber antara lain, KH Asep Saifuddin Chalim (Ketua Umum PP PERGUNU), H Suwendi (Aktifis Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah), Ilyas Indra Damarjati (Inisiator Gerakan Santri Wajib Kuliah). (Red: Fathoni)