Perempuan NU: Negara Sakinah Dibangun dari Keluarga Sakinah
NU Online · Sabtu, 7 Juni 2014 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, PP Fatayat NU, PP Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), dan Kopri (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang menamakan diri sebagai Keluarga Besar Perempuan NU menilai negara yang sakinah (tenang) dibangun dari keluarga yang sakinah juga.
<>
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Hj Ida Fauziyah mengatakan, negara sakinah itu didukung dari keluarga-keluarga sakinah.
Ia menerangkan, dalam keluarga sakinah, tercipta dan terjaga ketenteraman setiap anggota keluarga, mulai anak, ayah, dan ibu, “keluarga sakinah menjaga relasi hubungan dari mereka,” katanya pada seminar bertema “Dari Keluarga menuju negara sakinah” di kediaman Moeryati Soedibyo, Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (7/6).
Menurut Ida, dalam keluarga sakinah, peran suami dan istri saling membantu, saling bahu membahu, saling melayani dan melengkapi. Kepada anak-anaknya, keluarga sakinah memberikan perlindungan, sementara anak-anaknya memberikan penghormatan kepada orang tua.
Ida menambahkan, jika keluarga sakinah itu dibawa ke dalam kehidupan masyarakat, maka akan menjadi masyarakat yang sakinah. Kemudian jika masyarakatnya sakinah, maka akan menjadi negara sakinah. “Bagaimana bisa tentram kalau dalam keluarga ada tindak kekerasan,” katanya.
Ida kembali menegaskan, ketahanan sebuah negara, dimulai dari sebuah keluarga. “Ketahanan itu, menurut saya, tidak bisa diintervensi apapun dari pihak luar,” katanya.
Pada kesempatan itu, hadir istri Mustasyar PBNU Hj Mufida Jusuf Kalla. Senada dengan Ida Fauziyah, ia mengatakan, keluarga adalah negara kecil. Sebaliknya, negara adalah keluarga besar. “Pandai-pandailah mencontoh keluarga dari orang lain,” katanya. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meyongsong HUT RI dengan Syukur dan Karya Nyata
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
3
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
4
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
5
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
6
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
Terkini
Lihat Semua