Jombang, NU Online
Banyak yang memandang sebelah mata kiprah perempuan di dunia politik. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan perempuan saat terlibat di politik praktis.<>
Penegasan ini disampaikan Mahfudhoh Ali Ubaid kepada NU Online (10/4). Ditemui di kediamannya, dalem kesepuhan Pondok Ā
Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, mantan Ketua Umum PP Fatayat NU dua periode ini menolak keras pendapat yang mengatakan bahwa dunia politik adalah kotor.
"Itu hanya pandangan orang yang tidak mengerti Ā politik yang sebenarnya," katanya.
Baginya, banyak keputusan politik yang mengharuskan perempuan terlibat secara aktif di dalamnya.Ā
"Lahirnya Ā kebijakan yang mengatur tentang ibu hamil, perhatian kepada para janda, Posyandu, gizi anak dan sejenisnya adalah upaya serius yang dilakukan para perempuan di dunia politik," katanya.
Tanpa kehadiran Ā perempuan di ranah politik, akan sangat sulit dapat melahirkan kebijakan yang memihak Ā perempuan.Ā
"Karena itu saya menolak dengan keras pandangan yang menganggap perempuan tidak perlu tampil di dunia politik," lanjutnya.
Lahirnya aturan yang mensyaratkan kuota perempuan harus mencapai 30 persen, hendaknya dapat dioptimalkan untuk peran politik tersebut. Sehingga Ibu Mahfudhoh, sapaan kersehariannya sangat prihatin terhadap ketidak mampuan partai politik yang tidak mampu mencapai angka tersebut untuk komposisi calon wakil rakyatnya.Ā
"Bagaimana mungkin angka seperti itu tidak bisa dipenuhi oleh partai politik?" sergahnya. "Ini adalah kegagalan dalam proses seleksi dan kaderisasi terhadap kiprah perempuan," lanjutnya.
Ia berharap, kejadian ini tidak terulang pada pesta demokrasi mendatang. "Berikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkiprah di segala sektor, termasuk politik," harapnya.Ā
Namun demikian ia berharap peran politik yang telah terbuka lebar itu dapat dioptimalkan untuk mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada perempuan.Ā
"Tapi jangan sampai melupakan tugas utama sebagai ibu rumah tangga," pungkasnya.
Redaktur Ā Ā : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
Terkini
Lihat Semua