Cirebon, NU Online
Para pengurus NU harus berjuang membesarkan jam’iyyah yang didirikan 1926 tersebut, dengan ikhlas seperti para pendahulu dan kiai-kiai di pesantren.
<>
Menurut KH Ja’far Aqil Siroj, supaya NU lebih terasa di masyarakat, pengurus NU harus banyak berbuat untuk kepentingan mereka. Disamping itu, yang terpenting didasari keikhlasan.
“Yang pertama kita harus banyak berbuat, dan yang utama adalah ikhlas. Tulus!” tegasnya di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Cirebon, 14-17 September lalu.
Kiai kelahiran 1951 tersebut kemudian bercerita perjuangan ayahnya dalam mengajarkan agama.
“Kiai Aqil itu kalau mengisi pengajian, pulangnya saya tahu sendiri paling dapat ubi, sampeu (singkong) atau boled, nggak pernah minta,” ujarnya.
Dengan sikap seperti itu, sambung Kiai Ja’far, akan membekas di hati masyarakat.
“Kalau sekarang, mubaligh itu saya akan datang, kumpulkan sepuluh ribu umat. Ini, ini. Jadi kayak tontonan. Pulang nggak ada bekasnya.”
Jadi, NU itu harus dibawa dengan ikhlas. “Insyaallah kalau ikhlas akan berkah,” ujarnya.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua