Peneliti Luar Negeri Tertarik Bikin Film Islam Nusantara
NU Online · Selasa, 10 Oktober 2017 | 00:02 WIB
Islam di Indonesia yang disebut sebagai Islam Nusantara menjadi kajian peneliti luar negeri. Mereka menilai Islam yang diamalkan di Indonesia berwatak toleran.
Demikian disampaikan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin pada Taushiyah Kebangsaan dengan tema "Fikih Tawassuth dan Tasamuh dalam Membangun Perdamaian dan Indonesia Bebas Korupsi" di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (9/10).
Menurut Kiai Ma’ruf, bahkan ada sutradara film yang datang ke Indonesia dengan tujuan ingin mengetahui keberadaan Islam Nusantara. Selama sutradara tersebut tinggal di Indonesia merasakan aman dan tanpa gangguan.
“Dia bilang ‘ah ini Islam Nusantara ini’,” kata Kiai Ma’ruf.
Seusai merasakan keamanan di Indonesia, kata Kia Ma’ruf, sutradara tersebut memutuskan untuk membuat film tentang Islam Nusantara dan akan diputar di seluruh dunia.
“Ini buah daripada tatanan yang dibangun berdasarkan keislaman tawassuth, tasammuh yang terjadi di dalam tatanan kehidupan masyarakat,” katanya.
Pada acara yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) ini dihadiri kader Syuriah NU dari tujuh provinsi dan mahasiswi STAINU Jakarta.
Acara ini sendiri berbarengan dengan pembukaan Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) Dawrah II dan akan dilakukan selama lima hari. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua