Nasional

Pemberdayaan Difabel, Realisasi Hasil Munas NU 2017

NU Online  ·  Jumat, 25 Mei 2018 | 15:25 WIB

Pemberdayaan Difabel, Realisasi Hasil Munas NU 2017

Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zainy memperlihatkan batik karya difabel Blora

Jakarta, NU Online
Sekretaris Jenderal PBNU HA Helmy Faishal Zaini, menegaskan NU memiliki komitmen terhadap penyandang disabilitas. Ia menyebut salah satu pembahasan pada Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar (Munas Konbes) NU di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2017, adalah problematika terkait fiqih disabilitas.

"Apa yang menjadi program NU Care-LAZISNU ini bukan hanya pengumpulan zakat, infak, dan sedekah semata, juga melainkan pemberdayaan. LAZISNU melakukan sesuatu yang bermakna, melakukan afirmasi, memerhatikan saudara-saudara difabel yang secara kodrati memiliki beberapa kekurangan," jelas Helmy pada peluncuran Difabel Berdaya di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Kamis (24/5).

Menurutnya, program Difabel Berdaya program yang menginspirasi. "Pembelajaran kita dari kaum difabel, yang di tengah keterbatasannya bisa melahirkan karya berupa batik dengan corak-corak yang bagus," kata Sekjen Helmy.

Ditambahkan para difabel di Blora itu tidak hanya mandiri, tapi juga bisa memberdayakan sesama difabel dan memberi bantuan kepada para mustahik. "Sesuai dengan tema, program ini berbagi dan menginspirasi," ucapnya.

Helmy pun mengajak semua masyarakat, stakeholder, baik yang ada di pemerintahan, BUMN, untuk turut pula mendukung dan memberdayakan kaum yang sering dianggap lemah.

Difabel Berdaya diluncurkan oleh NU Care-LAZISNU sesuai tema besar Ramadhan 1439 Hijirah Berbagi dan Menginspirasi. (Wahyu Noerhadi/Kendi Setiawan)