Nasional

Pelaku Kekerasan adalah Penderita Gangguan Kepribadian

NU Online  ·  Selasa, 13 Februari 2018 | 05:00 WIB

Pelaku Kekerasan adalah Penderita Gangguan Kepribadian

ilustrasi: hipwee

Jakarta, NU Online 
Sekretaris Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) Citra Fitri mengatakan seseorang yang melakukan kekerasan dipastikan mengalami gangguan kepribadian. Menurutnya, kekerasan yang diperbuat karena gangguan kepribadian tersebut membuat pelaku tidak memedulikan kesengsaraan dan kerusakan yang ditimbulkannya. 

"Bukan karena dia (pelaku kekerasan) terdesak, karena nggak ada ancaman tertentu. Memang lebih ke arah gangguan kepribadian," katanya kepada NU Online di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (12/1). 

Ia mengatakan, semua orang mempunyai kepribadian tertentu. Secara garis besar, terbentuknya kepribadian seseorang karena faktor genetik dan faktor lingkungan. 

"Dari faktor genetik, misalnya bapaknya pencemas, anaknya pencemas, bapaknya minder anaknya ikut minder," kata Dokter Kejiwaan di Rumah Sakit Evasari Rawamangun, Jakarta Pusat. 

Kemudian faktor lingkungan. Faktor lingkungan, baik keluarga, sosial maupun sekolah itu membentuk seseorang sampai umur 18 tahun. Selama masa sebelum umur 18 tahun, seseorang mendapat pengaruh dari lingkungannya. 

Secara genetik bisa jadi baik; tidak ada gangguan jiwa, tidak ada pelaku kekerasan, pola asuh keluarga baik. Tetapi, waktu kecil atau saat fase remaja sebelum umur 18 tahun mendapat tindak kekerasan atau di-bully. 

"Tapi pada saat dia di sekolah atau di lingkungan nilai-nilai yang dia dapat (bisa jadi) menjadi kepribadiannya mengerucut (negatif). Jadi faktor-faktor (kepribadian) dari keluarga dan lingkungan sampai umur 18 itulah yang menyebabkan kepribadian seseorang. Jadi multi faktor," jelasnya. 

Sebagaimana diketahui, pada Ahad (11/2) seorang pemuda menyerang pastur dan jamaat gereja yang sedang melakukan Misa di Gereja Santa Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta. Penyerangan tersebut mengakibatkan empat korban mengalami luka-luka. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)