PCNU Kota Sorong: Muktamar Harus Dorong Konsolidasi Keulamaan dan Keumatan
NU Online · Selasa, 30 Desember 2014 | 08:03 WIB
Jakarta, NU Online
Muktamar adalah forum tertinggi Nahdlatul Ulama dalam menghasilkan keputusan maupun kebijakan. Organisasi seperti NU sekarang memapunyai tantangan yang begitu besar terutama di daerah-daerah. Oleh karena fungsi keulamaan dan keumatan harus digerakkan dan dikonsolidasikan kembali sebagai sebuah amanah.<>
Demikian ditegaskan oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Sorong H. Supran, S,Pd., M.Si., Selasa, (30/12) saat berkunjung ke Kantor Redaksi NU Online di Jakarta.
“Sifat keulamaan sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah keumatan zaman sekarang,” tambahnya.
Menurut Supran yang usai menghadiri Silaturrahim Nasional Alim Ulama di Pesantren Al-Hikam, Depok, sejarah NU telah membuktikan bahwa peran ulama sangat besar dalam mengkonsolidasikan umat untuk berjuang membela tanah air dan agama.
“Saat ini, kita benar-benar harus kerja, karena tantangan NU sangat besar terkait keagamaan dan kebangsaan,” ujarnya lagi.
Terkait sistim Ahlul Halli Wal Aqdi, Supran menerangkan, apapun sistim yang diterapkan dalam pemilihan ketua umum, yang terpenting semua harus dikembalikan untuk kebesaran NU. “Bukan untuk kebesaran orang per orang,” katanya.
Dari NU Sorong Sendiri, terang Supran, tidak keberatan penyelenggaraan Muktamar NU 2015 digelar di Jombang, Jawa Timur. “Secara Geografis, kita melihat Jombang tempat yang strategis, karena ia ada di tengah-tengah, dari timur dan barat Indonesia, tidak terlalu jauh,” paparnya.
Lebih jauh, Supran menjelaskan, kejayaan NU lahir Jombang. “Oleh karena itu, kita butuh semangat Jombang secara batin untuk sebaik-baiknya mengabdi untuk kemajuan NU,” pungkasnya. (Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua