Nasional

PBNU Terima Kunjungan Silaturahim Ilmiah STAI Banten

NU Online  ·  Kamis, 17 Mei 2012 | 02:53 WIB

Jakarta, NU Online
Sedikitnya 120 civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Abdul Kabier Kab. Banten mengunjungi Kantor PBNU Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Rabu (16/5) siang. Mereka terdiri atas dosen dan mahasiswa-mahasiswi STAI Abdul Kabier Kab. Banten.<>

Mereka berangkat pukul 09.00 pagi dari Banten dengan 2 bus besar dan 2 mobil kampus. “Kami datang didampingi oleh Athaillah Kabier, Ketua Yayasan Abdul Kabier dan E. Ansorullah, Pembantu Ketua Akademik I bagian akademik,” ungkap Ibnu Fathullah, mahasiswa semester 6 Jurusan PAI (Pendidikan Agama Islam), Ketua Panitia Kunjungan kepada NU Online di sela acara berlangsung.

Dalam pertemuan yang berlangsung 1 setengah jam di lt.5 Kantor PBNU, mereka mencoba membaca NU masa lalu, kini, dan mendatang. Paham ahlussunnah wal jamaah (aswaja), adalah tema pokok yang diperbincangkan sepanjang pertemuan berlangsung.

Mereka adalah mahasiswa-mahasiswi Jurusan PAI dengan 4 kelas. Layaknya pertemuan ilmiah, acara dikemas dengan pengenalan NU dan kondisi keadaan sosial-keagamaan baik di tanah air maupun mancanegara.

Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) adalah mata kuliah tersendiri yang dipelajari di jurusan tersebut. Mata kuliah ini diasuh oleh Syartim Abdurrasyid. Ia turut mendampingi mahasiswa-mahasiswinya dalam diskusi yang berlangsung. Silaturrahmi ilmiah cukup berlangsung hangat dengan dialog interaktif antara peserta kunjungan dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

“Pancasila adalah kristalisasi dari paham aswaja yang selama ini dianut, dipelajari dan dikampanyekan oleh NU. Jadi, kader muda aswaja seperti kalian ini tidak usah khawatir kalau orang lain mencemooh bahwa kader NU itu sekuler. Karena, nilai-nilai Pancasila lahir dari rahim paham Aswaja. Kita  hanya perlu menggali kembali basis pemikiran aswaja dan nasionalisme,” ungkap Abdul Munim DZ, Wakil Sekjen PBNU di hadapan 120 civitas akademik STAI Abdul Kabier.

“Tantangan NU di Banten lebih berat dibandingkan dengan wilayah lain. Kini Banten menjadi pusat gerakan radikal di tanah Jawa. Padahal, Banten punya kiai besar NU yang sangat berjasa menyebarkan paham aswaja di tanah air,” tambah Adnan Anwar, Wakil Ketua LTN (Lajnah Ta’lif wan Nasyr) NU, yang ikut menyambut rombongan.


Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis    : Alhafiz  Kurniawan