Nasional

PBNU Serukan Pemilu Damai, Jujur, dan Adil

Sen, 15 April 2019 | 12:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengemukakan bahwa pemilihan umum 2019 merupakan pemilu serentak pertama yang diselenggrakan bangsa Indonesia dan menjadi batu uji kesiapan bangsa Indonesia berdemokrasi secara maju dan beradab.

"Jika Indonesia mampu  menyelenggarakan pemilihan umum dengan baik, jujur, dan adil, maka akan mendapatkan apresiasi, acungan jempol dari dunia internasional," kata Kiai Said saat Konferensi Pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (15/4).

Apalagi, sambung Kiai Said, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim, sudah seharusnya, umat Islam di Indonesia mampu menyelenggarakan pemilihan umum dengan damai, jujur, dan adil dengan semangat persaudaraan.

"Mari kita tunjukkan seperti itu. Kita lebih unggul dari yang lain," ucapnya.

Menurutnya, kesuksesan penyelenggaraan pemilu tahun ini akan mengokohkan persepsi dunia bahwa Indonesia dapat menyandingkan Islam dan demokrasi dalam satu tarikan nafas.

Ia menilai, Islam dan demokrasi saling memperkuat. Islam diperkuat dengan cara-cara berpolitik yang demokratis, yaitu syuro.
Sementara demokrasi bisa didukung dengan dalil-dalil, baik tekstual, rasional, maupun historis. 

"Bahwa Nabi Muhammad, khulafaur Rasyidun selalu menggunakan musyawarah, artinya demokrasi. Walaupun jangan dibayangkan musyawarah ketika zaman Nabi Muhammad seperti sekarang, pemilihan umum, ada TPS (Tempat Pemungutan Suara), ya nggak, tapi intinya sama, esensinya sama: wa syawirhum fil amr," terangnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, NU mengimbau kepada semua pihak agar menjaga keamanan dan ketertiban, berpartisipasi dan berperan aktif memastikan penyelenggaraan pemilu hang damai, bersih, jujur, dan adil. (Husni Sahal/Fathoni)