Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengutuk keras teror yang terjadi di Prancis pada Jumat, 13 November 2015 atau Sabtu dini hari WIB. Aksi teror yang terjadi di beberapa tempat secara berantai tersebut, mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia dan luka-luka.
<>
“Apa pun bentuknya, kekerasaan tidak bisa dibenarkan,” tegas Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini menyatakan ketika dihubungi NU Online terkait aksi tersebut, Sabtu malam (14/11).
Kekerasan, kata dia, tidak akan menyelesaikan masalah. Malah akan menimbulkan masalah baru serta korban jiwa. “Menyelesaikan masalah dengan kekerasan tidak akan pernah ada habisnya,” katanya.
Ia meminta kepada aparat keamanan di Indonesia untuk bersiaga supaya hal itu tidak terjadi di Indonesia. Sementara kepada masyarakat ia mengimbau untuk merepatkan barisan dan tidak mudah terpancing.
“Kepada warga masyarakat, khususnya warga NU, supaya mengedepakan dialog dalam menyelesaikan masalah,” tambahnya.
Menurut dia, kekerasaan di Prancis seperti ada benangnya dengan Indonesia. Kasus Tolikara dan Singkil adalah contohnya. “Mengedepankan budaya kebersamaan adalah modal kita untuk menghadapi krisis seperti itu,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua