PBNU: Jangan Ada Pengerahan Massa
NU Online · Senin, 21 Juli 2014 | 18:02 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau jangan ada pengerahan massa dari kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam menyambut pengumuman hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa 22 Juli 2014.<>
“Kami ingin menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada dua pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-Kala yang secara terbuka telah meminta para pendukungnya untuk tidak mengerahkan massanya ke Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli 2014,” kata Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf kepada NU Online di Jakarta, Senin (21/7).
“Dengan pernyataan itu maka seluruh proses perhitungan hasil pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli sepenuhnya kita serahkan kepada KPU disaksikan oleh saksi yang mewakili dua pasangan Capres-Cawapres, Bawaslu dan berbagai stake holder yang lain,” tambahnya..
Dengan cara itu diharapkan harapkan KPU dapat melaksanakan tugasnya dengan tenang tanpa gangguan dan tekanan massa yang terkadang sulit dikendalikan. Karena KPU sudah memperoleh kepercayaan yang tinggi itu, diharapkan KPU dapat menjalankaan tugas dan fungsinya secara lugas, profesional, jujur, dan tidak memihak.
“KPU diharapkan tidak terpengaruh oleh tekanan apapun dalam mengambil keputusan dan hanya mempertimbangkan hitungan nyata (real account) berdasarkan perhitungan berjenjang yang sudah dilakukan sejak dari TPS hingga KPU. KPU tidak boleh terpengaruh oleh opini yang dibangun untuk memberi tekanan psikologis terhadap keputusan yang akan diambilnya,” ujar Slamet yang juga Ketua MUI Pusat.
Keputusan KPU yang jujur, apa adanya dan tidak memihak akan memiliki makna yg besar bagi pendewasaan demokrasi di negara Republik Indonesia. “Insya Allah keputusan tersebut akan diterima oleh rakyat Indonesia, khususnya kedua pasangan Capres-Cawapres,” pungkasnya. (Anam)
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
6
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
Terkini
Lihat Semua