PBNU: Gerak PMII Harus Tetap Pancasila dan Aswaja
NU Online · Rabu, 17 April 2013 | 08:03 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Abdul Mun’im DZ mengatakan, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah gerakan intelektual muda. Organisasi ini memiliki peran strategis untuk NU dan Indonesia di masa yang akan datang.
<>
Menurut Mun’im, PMII telah berperan dalam kaderisasi NU. Hal itu terbukti ketika masa rezim Orde Baru, “Ketika kaderisasi NU mandeg, PMII terus berjalan. Kemudian sekarang terlihat, PMII mewarnai NU di semua tingkatan,” katanya di gedung PBNU, Rabu (17/4).
Dulu, PMII menghadapi Orde Baru, sekarang yang dihadapi adalah globalisasi, baik dari pemikiran, ekonomi, dan agama. Dalam pemikiran dan gerakan, PMII jangan mengikuti yang liberal dan radikal. Justru harus dihadapi.
Wasekjen PBNU yang pernah aktif di PMII Yogyakarta tahun 1985 ini mengatakan, cara menghadapi kedua kubu itu, PMII harus berpegang kepada ideologi NU, yaitu Pancasila dan Islam Ahlussunah wal-Jamaah.
Sementara dalam bergerak, PMII juga harus berpegang sebagaimana NU. Runtutannya melalui risalah (berpikir), musyawarah (digodok), istikharah (bertanya kepada kiai atau langsung kepada Allah). Kemudian bergerak, berjuang untuk masyarakat.
“Kritik saya kepada gerakan PMII sekarang adalah lebih banyak menggunakan paradigma luar PMII, padahal di NU sudah menyediakannya,” pungkasnya.
Penulis: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua