Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengambil inisiatif untuk menolong dan membantu etnis Rohingya yang makin memprihatinkan dari bahaya pembersihan etnis.<>
Pembakaran perkampungan dan pengusiran mereka yang terjadi di Provinsi Rokhine, Burma, merupakan aksi yang tidak bisa dibiarkan oleh dunia internasional.
Demikian disampaikan Ketua PBNU H. Slamet Effendy Yusuf MSi, pada wartawan di Jakarta, Ahad (29/7) dalam merespon tragedi kemanusiaan etnis Rohingya.
“Pembiaran pembantaian terhadap etnik Rohingya seperti selama ini kita saksikan harus dihentikan. Apalagi, apa yang terjadi sekarang ini merupakan puncak perlakuan diskriminatif yang sudah lama berlangsung terhadap etnik Rohingya, yang beragama Islam,” katanya mengingatkan.
Karena itu menurut Ketua MUI Pusat ini Indonesia sebagai Negara yang dituakan di negara ASEAN, maupun negara muslim terbesar di dunia seharusnya mengambil inisiatif untuk menyelesaikan masalah ini. Jadi, sangat tidak elok jika pemerintah Indonesia hanya menjadi penonton dalam tragedi kemanusiaan ini.
Yang pasti lanjut Slamet, Presiden SBY dalam waktu singkat dan mendesak ini harus melakukan upaya diplomatik konkret, baik secara bilateral maupun multilateral. Bahwa praktek pelanggaran atas prinsip kemanusiaanm seperti dialami oleh etnik Rohingya, harus segera diakhiri. “Dan, PBNU sangat berharap pemerintah berperan aktif dalam masalah ini,” tambah mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Munif Arpas
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua