Nasional

PBNU Apresiasi Semangat Santri Selamatkan Nyawa TKI di Arab Saudi

Kam, 18 Juli 2019 | 12:45 WIB

PBNU Apresiasi Semangat Santri Selamatkan Nyawa TKI di Arab Saudi

Ketua NU Care LAZISNU Ahmad Sudrajat

Jakarta, NU Online 
PBNU melalui NU Care-Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) melakukan penggalangan dana untuk menyelematkan nyawa Eti binti Toyib, tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi yang mendapatkan denda dari majikannya sebanyak 15 miliar. 

Menurut Ketua NU Care LAZISNU Ahmad Sudrajat penggalangan dana dilakukan ke berbagai pihak seperti anggota DPR, MPR, pejabat, pengusaha kiai dan lembaga-lembaga lainnya yang ada ketertarikan program kemanusiaan. 

“Karena LAZISNU berada di komunitas NU, maka fokusnya kepada komunitas NU baik yang jadi pejabat, anggota DPR, MPR, pengasuh pesantren, termasuk para santri,” katanya kepada NU Online, di ruangan kerjanya, Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (17/7). 

Dari berbagai upaya penggalangan dana tersebut, lulusan Jurusan Syariah Islamiyah Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar Mesir menceritakan solidaritas dan rasa kemanusiaan para santri sangat besar. Para santri yang mengandalkan uang dari orang tuanya masing-masing rela menyisihkan dana untuk Eti.  

“Potensi pesantren jika digerakkan untuk kepentingan apa pun bisa secara tiba-tiba itu menguat. Contoh, seperti Pesantren Ashidiqiyah (berada di Jakarta, diasuh KH Nur Iskanndar SQ) ketika disampaikan peran-peran santri dalam masyarakat, ternyata mereka dalam satu kesempatan mengumpulkan 30 juta, dalam satu hari, dalam satu moment selama 3 jam,” jelasnya.  

Pria yang fasih bahasa Arab dan Inggris itu menambahkan, hal serupa terjadi di Pesantren Al-Tsaqofah (berada di Jakarta, diasuh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj) juga menyumbangkan uang lumayan besar untuk Eti. 

“Nah, kalau dipukul rata, setiap pesantren, katakanlah ada 5 juta. Kalau dikali 10 ribu pesantren saja, berapa jumlahnya? Nah, itu potensi. Padahal kita belum menggerakan seluruh pesantren. Itu dalam satu hari. Bagaimana kalau dalam setiap bulan kita gerakkan kesadaran pesantren untuk urusan kemanusiaan, mungkin dalam hitungan miliaran bisa kita dapat, kalau setiap pesantren di bawah naungan NU, RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah, asosiasi pesantren di bawah naungan NU, red.) bergerak?” jelasnya lagi.

Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para santri dan semua pihak yang turut serta dala penggalangan dana yang dilakukan PBNU. Meskipun hanya mampu mengumpulkan 12 miliar rupiah, lanjutnya, hal itu menunjukkan kekompakkan yang harus terus dipupuk. (Abdullah Alawi)