Jakarta, NU Online
Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Ella Yulaelawati menegaskan untuk tidak mengajarkan Baca, Tulis dan Hitung (Calistung) di PAUD, TK, dan kelompok-kelompok bermain (playgroup).
Hal ini ia tegaskan dalam acara Seminar Nasional bertema Prospek Tantangan Guru PAUD ada Era Global yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) di Gedung PBNU Jakarta, Sabtu (29/4).
Menurutnya, seharusnya yang diajarkan di PAUD adalah tentang pra-keberaksaraan. “Yang harus kita siapkan (di PAUD) adalah pra-keakasaraan kepada anak,” cetusnya.
Ia mengkritik PAUD-PAUD yang mengajarkan Calistung karena tuntutan dari orang tua anak didik. Baginya, mengajarkan Calistung pada anak usia dini itu gampang, tetapi efeknya tidak baik untuk anak.
“Kalau diajari Calistung (ketika di PAUD), anak-anak hanya akan bisa membaca. Tetapi kalau diajari pra-keberaksaraan, mereka akan memiliki minat baca sampai akhir hayatnya,” tegasnya.
Menurut dia, proses pendidikan di PAUD adalah proses pembenihan. Oleh karena itu, seharusnya PAUD menjadi tempat untuk mengembangkan anak, bukan untuk memenuhi tuntutan orang tua.
Selain dihadiri oleh sejumlah guru PAUD se-Jabodetabek dan Jawa Barat, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Rektor Unusia KH Mujib Qulyubi, Kepala Prodi PAUD Unusia Waspada, dan Wakil Ketua KPAI Susanto. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)