Nasional

Para Relawan Peduli Perpustakaan PBNU

NU Online  ·  Ahad, 13 April 2014 | 14:00 WIB

Jakarta, NU Online
Tak seperti biasanya, siang itu suasana perpustakaan PBNU terlihat sibuk. Sejumlah anak muda nampak duduk menatap laptop, sambil memeriksa buku-buku di kiri-kanan yang tertumpuk di atas meja.
<>
Di sisi ruangan yang lain, beberapa orang nampak berjalan pelan di antara deretan rak buku, memeriksa dan memilah-milah buku-buku, serta menempatkannya di posisi yang tepat. Sekali waktu, diantara mereka melempar canda untuk sekadar memecah kesunyian yang menyisakan bunyi langkah kaki dan ketukan jari jemari di tuts komputer.

“Mereka ini semua adalah para volunter perpustakaan,” kata H. Syatiri Ahmad yang juga Kepala Perpustakaan PBNU kepada NU-Online.  

Ya, orang-orang yang muda usia ini bukanlah pengunjung biasa. Mereka adalah para tenaga sukarela atau “volunter” yang membantu proses inventarisasi dan katalogisasi ribuan koleksi perpustakaan PBNU.

Kurang lebih sejak sebulan lalu, Perpustakaan PBNU mengumumkan penerimaan tenaga sukarela untuk membantu pengembangan sistem informasi perpustakaan. Pengumuman ini disebarkan melalui media sosial facebook dan meraih respon positif dari masyarakat. Kini tercatat sekurangnya ada 15 orang volunter perpustakaan yang bekerja di hari-hari tertentu yang berbeda, sesuai waktu luang mereka.

Seperti tampak pada Jum’at kemarin (11/4), para tenaga sukarela ini berasal dari mahasiswa multidisipliner dari Sekolah Pascasarja Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Dalam daftar nama mereka, tercatat bernama Irham, Al-Hafidh, Yudril, Dadan, Sansan, Harista, Deffi, Soniya, Fadil, Dewi dan seorang pustakawan Rosyid Ridlo.  

“Kami merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi dalam proses pengembangan perpustakaan PBNU,” kata Irham. Mahasiswa yang tinggal di Ciputat ini merasa bahagia dapat menjadi bagian dari proses pengembangan perpustakaan PBNU. Mereka mengaku ikutserta terlibat setelah memperoleh informasi dari halaman facebook Perpustakaan PBNU. Uniknya, seperti terlihat kemarin, para volunter ini membawa bekal makanan sendiri dan menyantap makan sore bersama.

Selain mahasiswa UIN Jakarta yang bekerja setiap hari Jum’at, para volunter juga datang dari pekerja swasta, serta mahasiswaUniversitas Trisakti dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Tenaga sukarela dari dua universitas ini terjadwal bekerja saban hari Kamis. Menurut staf perpustakaan PBNU Hasyim Mata, hingga kini sudah terinventarisasi sebanyak 5.590 buku dan terbitan jurnal/majalah berkala dari jumlah ribuan koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Nampaknya, perpustakaan PBNU kini benar-benar tengah mempersiapkan diri menuju modernisasi manajemen sistem informasi. Langkah ini menyusul keberhasilan NU-Online, Situs Resmi PBNU, sebagai acuan berita keislaman terbanyak dikunjungi oleh masyarakat.

“Sistem informasi Perpustakaan berbasis web perlu dibangun sebagai pusat data dan dokumentasi Islam Nusantara. Ini sebenarnya turunan atau terjemahan dari konsep yang sudah ada,  mengenai teknologi sebagai sarana pengembangan teologi dan kebudayaan,” ujar seorang peserta diskusi yang ikut membantu kepala perpustakaan dalam mengorganisir para volunter, sebulan lalu.

Kabarnya, upaya modernisasi perpustakaan yang dilakukan PBNU kini telah ikut merangsang perpustakaan wilayah NU untuk melakukan langkah serupa di berbagai daerah. [MH NH/Abdullah Alawi]