Bola itu bulat. Begitu frasa klasik dalam dunia sepak bola. Di lapangan, sebelum pluit panjang dibunyikan, semuanya hanyalah kemungkinan-kemungkinan. Sementara menang dan kalah sepertinya tergantung kemauan bola itu sendiri. Jerman Barat misalnya, tim yang tak diunggulkan bisa mengalahkan Hongaria pada Piala Dunia 1954 di Swiss.
Di Liga Santri Nusantara (LSN) 2017, tim yang sangat diunggulkan menang dan masuk semifinal, Walisongo, kandas oleh tim debutan, Arraisiyah. Tim asal Sragen kalah tipis 0-1 dari tim Tangerang Selatan pada pertandingan di stadion Siliwangi kota Bangdung, Jumat, (27/10).
Walisongo, memulai seri nasional atau putaran final LSN dengan kalah tipis dari Darul Huda, 0-1. Hari berikutnya, mereka menang telak dengan telak 8-0. Hari berikutnya, mereka menekuk Nurul Fauzi 2-0.
Walisongo merupakan tim yang tiga tahun berturut-turut masuk seri nasional. Bahkan tahun lalu menjadi runner up setelah dikalahkan Nur Iman di grand final.
Secara material, 70 persen pemain Walisongo mengikuti LSN tahun lalu. Sekitar 20 persen pemain 2015, dan hanya 10 persen pemain baru. Dengan demikian, para pemain mereka memiliki pengalaman atmosfer putaran final Liga Santri dibanding Arraisiyah yang mengalahkannya sore ini.
Lebih dari itu, Walisongo merupakan sedikit dari pesantren-pesantren yang memiliki tradisi sepak bola yang baik. Mereka memiliki Sekolah Sepak Bola (SSB) yang saat ini memiliki 70 pemain. Tradisi semacam itu diperkuat pula dengan tradisi kompetisi yang diselenggarakan pesantren milik Ketua PCNU Sragen, KH Ma'ruf Islamuddin, sejak 2010.
Namun, bola itu bulat. Mereka harus pulang lebih cepat ke Sragen. Padahal berbus-bus santri yang akan menjadi supporter, telah disiapkan datang ke kota kembang ini.
Tim lain, yang selalu merajai di region Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, DDI Kaballangan, memiliki nasib serupa Walisongo. Mereka tampil di seri nasional dengan meyakinkan, menang telak dengan mencukur Almadaniyah Tabalong, Kalimantan Selatan dengan skor 7-0.
Di hari berikutnya, mereka menang telak 5-0 . Namun, hari berikutnya, mereka harus angkat koper setelah ditundukkan Alkahfi Kebumen di babak 16 besar. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua