Kebesaran suatu bangsa sangat ditentukan oleh bersatunya tiga pilar yakni mauluduhu bi Makkah (kelahiran Nabi di Makkah), wahijratuhu bil madinah (hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah), dan washultonu bis syam (pemimpin Negeri Syam). Secara simbolik, ketiganya ini tercermin pada sosok habaib, kiai, dan pemimpin di Indonesia.
Demikian disampaikan Ketua PBNU H Nusron Wahid dalam acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Eyang Suryo Kusumo di halaman Pesantren Nashrotul Ummah Desa Mejobo Kecamatan Mejobo Kudus, Selasa (31/5) malam.
Nusron menguraikan, Islam tidak akan kuat tanpa bersatunya kelahiran Nabi Muhammad. Membicarakan lahirnya Nabi Muhammad berarti ada hubungannya dengan kuturunan atau dzurriyah-nya yakni para habib.
"Jadi Islam di Indonesia akan kuat manakala ada habaib. Jadi kehadiran Habaib di sini telah memenuhi salah satu pilar tadi," tegas Ketua BNP3TKI ini.
Sedangkan Hijratuhu bil Madinah, Nusron menjelaskan bahwa hijrahnya nabi ke Madinah pada zaman itu mendapat jaminan keamanan masa depan perjuangan kaum Ansor. "Berhubung sudah tidak ada lagi sahabat Ansor, maka menjadi penerusnya adalah ulama. Suatu bangsa bisa besar karena ada ulama," jelasnya.
Yang dimaksud Wasulthonu bi Syam adalah seorang negarawan atau pemimpin. Negara sangat membutuhkan sosok negarawan seperti pemimpin negara mulai presiden, gubernur, bupati, lurah bahkan ketua RW sekalipun sehingga bisa berkembang.
"Bangsa Indonesia terjalin rukun karena selalu dibimbing para habib-kiai dan diayomi pemimpin. Ketiga pilar ini tidak boleh dipisahkan dan diadudombakan. Bila ada yang mengadu domba habib dengan ulama, berarti orang tersebut akan menghancurkan negara. Termasuk pula mengadu pemimpin-pemimpin negara," tegas Ketua Umum GP Ansor masa khidmah 2011-2016 ini.
Selain Nusron, turut hadir menyampaikan taushiyah Rais Aam Jamiyah Ahli Thariqah Muktabarah Annahdliyyah Habib Luthfi bin Yahya. (Qomarul Adib/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua