Jakarta, NU Online
Sebagai respons atas kejadian gempa Palu dan Donggala, NU Peduli mengirimkan tim medis. Tim diberangkatkan Sabtu (29/9).Â
Ketua LPBI NU, M Ali Yusuf, hari ini Ahad (30/9) Tim sudah tiba di Makassar untuk selanjutnya menempuh jalur Makassar via darat ke Palu. Jalur ini dipilih karena terganggunya penerbangan menuju Bandara Palu.
“Diperkirakan perjalanan darat dari Makassar ke Palu memakan waktu sekitar 12 jam," ujar Ali.
Respons NU Peduli merupakan bentuk bantuan NU kepada pemerintah dan masyarakat terdampak gempa Palu.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (29/9) mengatakan Kementerian Dalam Negeri telah Menerbitkan Surat Kawat dengan No: 361/7676/SJ kepada Gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Donggala, dan Walikota Palu agar segera menerbitkan Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kemendagri juga menerbitkan Surat Kawat dengan No: 361/7675/SJ kepada Gubernur Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, dan Maluku agar memerintahkan Kalak BPBD dan Kepala SKPD Damkar, Satpol PP untuk menggerakan personil dan sarana prasarana untuk membantu Kabupaten Donggala dan Kota Palu.
Adapun Kementerian ESDM melakukan pemetaan dampak (kerusakan bangunan, pergerakan dan retakan tanah, longsoran), mengindentifikasi karakteristik tanah, memberikan rekomendasi teknis, dan melakukan sosialisasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan penanganan dalam upaya pemulihan jaringan telekomunikasi.
Kementerian Sosial mengerahkan Tagana ke lokasi kejadian. Kementerian Perhubungan mengirimkan personil dan peralatan untuk melakukan inspeksi runway dan perbaikan darurat sarana dan prasarana bandara.
PLN Regional Sulawesi memobilisasi tim dan logistik (material, makanan dan minuman) dari berbagai penjuru alternatif (Manado, Gorontalo dan Mamuju). Tim melakukan investigasi GI dan transmisi mulai Sabtu (29/9) pagi. Manajemen PLN berkoordinasi untuk penyiapan material perbaikan. (Kendi Setiawan)