Nasional

NU Dirikan Peradaban lewat Semangat Persaudaraan

NU Online  Ā·  Rabu, 16 Mei 2012 | 02:14 WIB

Jakarta, NU Online
Peradaban adalah capaian tertinggi dalam pikiran yang dipraktikkan oleh manusia. Setiap kelompok manusia memiliki caranya sendiri dalam menentukan jalannya roda peradaban. Warna dan corak peradaban bergantung dari nilai-nilai yang menjadi pegangan dalam tubuh masyarakat itu sendiri.
<>
Sementara ā€œKaum NU mengutamakan persaudaraan pada level pemikiran dan praktik,ā€ ujar Kang Said di hadapan rombongan Kementerian Agama Malaysia yang bertandang ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Selasa (15/5).

NU didirikan dalam rangka mewujudkan visi persaudaraan, semangat ukhuwah Islamiyah yang berbasis iman dan ideologi. Perbedaan mazhab, aliran tasawuf, tarekat, dan cara berpikir, hanya bagian dari dinamika dalam beragama. Umat Islam hakikatnya semua bersaudara meski berbeda prinsip.

Tetapi NU, tambah Kang Said tidak berhenti pada persaudaraan Islam. Kalau berhenti di situ, kita akan menjadi eksklusif, ekstrem, radikal, bahkan astagfirullah menjadi teroris.

Karena itu, KH Hasyim Asyari, tidak berhenti pada solidaritas sesama muslim yang berbasis pada iman. Ia mengintegrasikan persaudaraan Islam dengan persaudaraan yang berbasis budaya, tsaqafah atau hadlarah, yaitu ukhuwah wathaniyah, persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Ikatan-ikatan ini berakar dari kebudayaan produk manusia, bukan dari langit. Kalau wathaniyah semata, kita akan menjadi sekuler. Kalau hanya Islamiyah, maka kita akan menjadi radikal. Maka yang pas bagi kita adalah keseimbangan antara Islamiyah dan wathaniyah, papar Kang Said disambut anggukan para hadirin.

Rombongan Kementrian Agama Malaysia berjumlah 29 orang. Mereka terdiri dari pejabat tinggi di kabinet Malaysia yang tengah menjabat. Rombongan dikepalai oleh Mayjen Dato Seri Jamil Khir bin Baharom, Menteri di Jabatan Perdana Menteri (Agama) Malaysia.

Kalau kedua persaudaraan ini sudah kuat, maka umat Islam akan memberikan persembahan kepada dunia. NU menyebutnya ukhuwah insaniyah, persaudaraan sesama umat manusia. Ini tak kalah penting untuk dikembangkan.

NU dengan visi persaudaraannya menjadi besar di Indonesia. Mereka menggali semangat persaudaraan dari tradisi keislaman yang kuat mengakar di masyarakat. Kecuali itu, semangat persaudaraan digali dari pergulatan intens kaum kiai di tengah keragaman budaya di Indonesia.

Ā 


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis Ā  Ā : Alhafiz Kurniawan