Yogyakarta, NU Online
NU dan Muhammadiyah seperti dua sayap Garuda. NU sebagai sayap kanan dan Muhammadiyah sayap kirinya. Gerakan kedua sayap itu harus seirama agar Garuda bisa terbang tinggi mempersatukan Islam di Nusantara.
<>
Demikian disampaikan Mochammad Ali Shodiqin, penulis buku “Muhammadiyah Itu NU!”, ketika mengisi acara Temu Wicara dan Diskusi Buku Muhammadiyah Itu NU! (Dokumen Fiqh yang Terlupakan), yang berlangsung di Gedung Teatrikal Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Kamis (05/06).
Oleh karena itu, katanya, NU dan Muhammadiyah harus bersatu, walaupun tidak melebur. Hentikan isu-isu pemecah belah. Sebab Garuda sehebat apapun tidak akan mampu terbang dengan sebelah sayap terluka.
Ia menambahkan bahwa perbedaan keduanya sebenarnya sangat tipis sekali. “Saya di sini ingin menyampaikan pentingnya persatuan, karena keduanya seperti otak kiri dan kanan, tangan kiri dan kanan, sayap kiri dan kanan Garuda yang tidak dapat dipisahkan,” ujarnya di depan hadirin.
KH Thoha Abdurrahman, Mustasyar PWNU DIY, yang juga hadir dalam diskusi itu menyampaikan hal senada. Menurutnya, demi memelihara persatuan, NU dan Muhammadiyah tidak saling bermusuhan.
“Kalau NU dan Muhammadiyah sudah bersatu, maka umat Islam di Indonesia akan mudah disatukan. Bahkan keduanya bisa menyatukan umat Islam sedunia,” tandas sosok yang sekaligus Ketua MUI Yogyakarta siang itu.
Selain penulis, hadir pula sebagai pembicara, Kiai Muzammil, Pengasuh Pesantren Rohmatul Umam Kretek, Bantul; dan Wawan Gunawan Abdul Wahid, PP Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta. (Dwi Khoirotun Nisa/Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua