Nikah Beda Agama Bukan Sekadar Urusan Administrasi
NU Online · Ahad, 26 Oktober 2014 | 06:29 WIB
Jakarta, NU Online
Katib Aam PBNU KH Malik Madani menilai perkawinan bagi umat beragama sebagai bagian dari ibadah. Karenanya, perkawinan merupakan sesuatu yang sakral. Perkawinan mencakup satu kesatuan di dalamnya nilai-nilai agama, tidak berhenti pada urusan administrasi.
<>
“Bagi umat beragama, perkawinan bukan sekadar urusan perdata. Di situ menyangkut nilai-nilai sakral agama. Dan ini berlaku untuk agama mana pun,” tegas Kiai Malik Madani kepada NU Online per telepon, Jumat (24/10) malam.
Pernyataan Kiai Malik itu menyusul pengajuan sekelompok akademisi kepada MK untuk meninjau kembali sejumlah pasal pada UU Perkawinan tahun 1974 yang dinilai tidak memberikan ruang bagi perkawinan beda agama.
Kita umat beragama, bukan orang sekuler. Karenanya, perkawinan mesti juga sah menurut agama masing-masing. Sementara dalam batasan agama, sakralitas perkawinan sangat dijaga betul dan menjadi perhatian utama.
“Sakralitas ini berlaku untuk semua agama. Okelah perkawinan beda agama sah secara perdata karena perkawinan kedua mempelai dicatat petugas catatan sipil. Tetapi bagaimana masing-masing agama menilai keabsahan pernikahan keduanya?” kata Kiai Malik.
Memang baik juga kita dudukkan kembali persoalan kawin beda agama. Untuk meminimalkan bias dalam UU Perkawinan itu, kita kaji kembali redaksi pasal tersebut. Dengan demikian, operasional dari UU itu tidak kabur.
Sidang Mahkamah Konstitusi perihal UU Perkawinan tahun 1974 akan digelar di Gedung MK, Rabu 5 November mendatang. MK dalam sidang itu mengundang antara lain utusan PBNU, delegasi ormas dan lain agama. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua