Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand Nadirsyah “Gus Nadir” Hosen menilai, kelompok yang tidak sepakat dengan Pancasila dan bahkan menentang demokrasi adalah kelompok yang akan menghancurkan demokrasi.
“Mereka menggunakan kosakata demokrasi tetapi sebenarnya ingin membunuh dan menghancurkan demokrasi,” tegas Gus Nadir di Jakarta, Ahad (23/7).
Dosen senior di Monash Law School itu menganggap, adalah sebuah hal yang sah jika ada orang yang turun ke jalan dan melakukan demonstrasi dan mereka sudah mendapatkan izin dari pihak yang berwajib dan isu yang diangkat tidak akan mengubah pilar bangsa.
“Jika tujuan yang diangkat adalah untuk menggoyang pilar bangsa, maka itu tidak diperkenankan,” tegasnya.
Lebih jauh, Gus Nadir mencontohkah, di Negara Barat yang terkenal sangat bebas berpendapat pun akan menindak tegas kelompok-kelompok yang berusaha untuk mengganti pilar bangsa.
“Di (negara) Barat sekalipun, kebebasan itu ada batasnya. Kalau sudah menyentuh pilar bangsa, maka pemerintah harus memproteksi pilar bangsa,” urainya.
Memang, ia mengatakan, hidup di Indonesia itu ada aturan yang harus ditaati. Jika mereka ingin memperjuangkan sesuatu, sebaiknya harus sesuai dengan peraturan yang ada.
“Ada aturan main dan aturan inilah yang seharusnya ditaati. Masalahnya mereka yang ada di ‘jalanan’ adalah para penyelundup demokrasi,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)