Mustasyar PBNU: Peringatan Haul Mauidhah bagi Umat
NU Online · Sabtu, 26 April 2014 | 13:00 WIB
Kudus, NU Online
Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi menyatakan, peringatan haul ulama memiliki makna penting. Bukan hanya sekadar bertujuan mendoakan, melainkan mampu menjadi mauidhah atau nasehat bagi umat Islam.
<>
KH Sya’roni menyampaiakan hal itu pada tahlil dalam rangka peringatan haul ke 56 KHR Asnawi di Komplek Makam Menara Kudus, Jumat sore (25/4).
Diterangkan, Nabi Muhammad mengkategorikan mauidhah dua macam, yakni mauidhah annatiq (yang bisa berbicara) seperi Al-Qur’an dan mauidhah ashshomid (diam ) melalui kematian sebagaimana halnya acara 7 hari, 40, 100, 1000 hari hingga haul wafatnya seseorang.
“Jadi kita acara haul ini penting sekali sebagai peringatan untuk kita semua. Bahkan, bila ada umat Islam yang sudah tidak mempan diberi nasehat melalui Al Qur’an dan kematian, maka sudah tidak ada cara lain untuk dinasihati lagi,” tandasnya.
Peringatan haul, terang KH Sya’roni, adalah mempunyai tujuan mendoakan almarhum dan memperingati haul terhadap orang alim akan memberi kemanfaatan dan keberkahan bagi umat Islam yang memperingatinya.
“Kita berziarah ke makam Mbah Asnawi ini, jangan hanya sekadar mendoaakan saja. Kita harus niat menharap keberkahan dari Allah dengan harapan diberi kemudahan rizki, umur panjang, bisa syukur nikmat Allah dan mati husnul khotimah ”katanya
Ulama kharismatik ini menuturkan KHR Asnawi merupakan sosok pendiri NU yang lengkap kealimannya dan mapan dalam perjuangannya. Semasa hayatnya, KHR Asnawi mengajarkan ilmu kepada santrinya yang sebagian besar kiai-kiai besar Kudus seperti KH Arwani Amin.
“Mbah Asnawi juga meninggalkan shodaqoh jariyah berupa Madrasah Qudsiyyah dan pesantren Raudhotuth Thalibin. Karena sosok lengkap beliau ini ibaratnya seperti Kiai Raden Mas Ngabehi,” tandas Mbah Sya’roni mengenangnya.
Peringatan haul ke 56 KHR Asnawi ini tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya. Diawali acara tahtimul Qur’an di pondok dan makam KHR Asnawi, kemudian dilanjutkan tahlil yang Jumat kemarin dihadiri ratusan santri dan kiai.
Diantara kiai tersebut adalah Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi, KH Aniq Muhammadun (Pati), Wakil Rois PCNU KH Ahmadi Abdul Fatah, KH Hasan Fauzi, KH Arifin Fanani, KH Noor Halim Ma’ruf, KH Sanusi Yasin dan KH Mujib Sholeh.
Usai tahlil bersama di komplek Makam KHR Asnawi itu, peringatan haul dilanjutkan dengan pengajian umum bersama KH Abdul Qoyyum Mansur (Lasem) dan Habib Umar Muthohar (Semarang). Pengajian dihadiri ribuan masyarakat yang memenuhi halaman pondok pesantren Raudhotuth Thalibin Bendan Kudus. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua