Nasional

Muslimat NU Jelaskan Relasi Suami Istri di Keluarga

Rab, 26 Desember 2018 | 22:00 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU Siti Aniroh mengajak muda-mudi yang akan memasuki dunia pernikahan untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an terkait relasi suami istri. Misalnya ayat tentang asal muasal manusia dan janji Allah yang mengatakan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan.

“Mesti kita perhatikan tanda-tanda kebesaran Allah dengan diciptakannya manusia berpasangan, memiliki jodoh masing-masing," katanya sebelum membuka pelatihan Kepemimpinan Domestik Milenial bertema Pelatihan Pra Nikah bagi Para Pemuda untuk Membangun Keluarga Maslahat di Hotel Bintang, Jakarta, Rabu (26/12) malam.

Kemudian Aniroh mengutip firman Allah di surat Ar-Rum:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ 

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir [ QS. Ar Rum 30:21] 

Menurut dia, manusia lahir ke dunia oleh manusia juga. Dengan demikian, suami atau istri kita berasal dari diri kita sendiri. Manusia harus menempatkan pasangannya sebagai diri sendiri. 

“Maka para suami itu harus menganggap istri itu adalah dirinya sendiri. Karena dia menjadi bagian diri sendiri, makan ia jangan disakiti,” kata istri tokoh NU, almarhum Slamet Effendy Yusuf ini.  

Di dalam ayat tersebut, lanjutnya, ada kata litaskunu ilaiha, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Oleh karena pasangan menjadi bagian ketentraman, maka harus dijaga kehormatannya. 

“Jangan jelalatan. Kemudian kita dikaruniai rasa cinta. Makanya harus saling asah dan asih,” katanya pada kegiatan yang diikuti perwakilan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), mahasiswa dan mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), dan santri dari beragam pesantren, dan anggota Gusdurian. 

Kepada para peserta, Aniroh mengajak untuk menjadi penyuluh keluarga maslahat dari materi yang akan disampaikan pada pelatihan tersebut kepada teman-teman masing-masing. (Abdullah Alawi)