Nasional

Muslimat NU Dorong Penguatan Paham Pancasila, Agama dan Negara

NU Online  ·  Sabtu, 25 Maret 2017 | 05:45 WIB

Bogor, NU Online
Sejumlah program nyata Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) harus seiring dengan penguatan ideologi. Untuk itu, Ketua Umum Pimpinan Pusa Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mendorong seluruh kader untuk melakukan kajian secara mendalam tentang tema Pancasila, Agama dan Negara.

Rancangan program strategis tersebut disampaikan Khofifah, Jumat (24/3) di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat saat memberi pengarahan pada malam ta’aruf sebelum pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Muslimat NU.

Di hadapan para pengurus wilayah dan cabang seluruh Indonesia itu, Menteri Sosial RI ini menekankan langkah-langkah konkret dalam penguatan ketiga aspek penting tersebut. 

Pihaknya akan mengawali langkah ini dengan mengadakan diskusi kebangsaan tentang peran Pancasila, Agama dan Negara dalam perspektif Muslimat NU dengan menghadirkan sejumlah narasumber.

“Diskusi tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rapimnas sebelum menggelar Harlah dan Pelantikan pengurus di Masjid Istiqlal. Narasumber yang akan dihadirkan antara lain KH Salahuddin Wahid, Yudi Latif, dan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan,” ujar Khofifah.

Menurutnya, diskusi tersebut merupakan lengkah awal bagi para kader di wilayah maupun cabang untuk mengadakan diskusi serupa dengan patokan tema yang sama. 

“Para kader bisa memperbaharui tema seperti Pancasila dan NU, Pancasila dan Negara, Pancasila dan Agama, Pancasila dan Aswaja, serta tema-tema sejenis asal masih dalam koridor ketiga aspek yang dimaksud,” ujar perempuan kelahiran Surabaya itu.

Khofifah menegaskan, perspektif Muslimat NU penting dalam memandang Pancasila, Agama, dan Negara. Para pengurus di daerah dapat membuat rancangan kajian rutin terkait tema-tema tersebut.

“Tokoh-tokoh lokal bisa dihadirkan untuk menyumbangkan padangan dan pemikirannya. Hal ini bisa memberikan perspektif pandangan yang lebih konkret,” tuturnya.

Menurutnya, jika hal ini bisa didorong dan dilakukan secara maksimal di kalangan seluruh kader Muslimat, ia meyakini Muslimat dapat memberikan pandangan untuk penguatan ideologi secara menyuluruh.

“Dalam forum-forum selanjutnya, perspektif Muslimat atas tema-tema tersebut dari berbagai daerah bisa dirancang menjadi satu sehingga utuh,” tandas Khofifah.

Dalam Rapimnas yang akan dibuka oleh salah seorang Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani pada Sabtu (25/3) itu, peserta berasal dari 34 Pimpinan Wilayah dan sekitar 180 Pimpinan Cabang berprestasi. 

Kegiatan Rapimnas ini berlangsung hingga Ahad (26/3) mendatang yang akan dilanjut dengan diskusi kebangsaan dan kegiatan puncak Harlah ke-71 Muslimat NU dibarengi dengan pelantikan pengurus baru PP Muslimat NU. (Fathoni)