Tegal, NU Online
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) gencar melakukan kegiatan sosialisasi empat pilar bangsa yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, NKRI dan Bineka Tunggal Ika. Kali ini sosialisasi dilakukan melalui Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.<>
Wakil Ketua Tim Sosialisasi Empat Pilar, tahun 2010-2014, Zaenut Tauhid Saadi dalam acara sosialisasi di Aula SMKN 2 Slawi, Kamis (10/5), mengatakan, pilihan kerjasama dengan organisasi NU karena organisasi Islam terbesar di Indonesia ini memiliki jaringan dari tingkat pusat samai ke tingkat bawah. Ia berharap, dari NU sosialisasi eempat pilar bisa disebarluaskan kepada jamaahnya.
“Kami berharap banyak, kepada lembaga-lembaga negara untuk melakukan sosialisasi empat pilar ini,” ujarnya.
Ia mengatakan, setelah reformasi institusi yang bertanggung jawab memberikan materi empat pilar ini sudah tidak ada. MPR yang bukan lembaga eksekutif mempunyai tanggung jawab untuk mensosialisasiakan kepada masyarakat, agar nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bineka tunggal ika bisa kembali di miliki oleh masyarakat
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Ketua PCNU Tegal H Ahmad Wasari, Rais Syuriyah KH Hambali Usman, beserta jajaran pengurus cabang dan lembaga dan badan otonom di bawah NU di kabupaten Tegal.
Sebelum sosialisasi, Ketua PCNU Kabupaten Tegal, H Ahmad Was’ari mengatakan, maksud dari sosialisasi ini yakni bagaimana memperkokoh dan mempertahankan indonesia. Ia berharap, apa yang diperoleh dalam kegiatan ini bisa disampaikan kepada anggota atau jamiyah di tingkatan masing-masing.
Bagi NU, lanjut Ahmad Wasari, NKRI adalah harga mati. “Bicara NKRI, bagi NU bukanlah hal yang asing. Perjuangan yang dilakukan NU untuk tetap menjaga nilai-nilai pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bineka tunggal ika, semata-mata wujud dari kecintaan warga NU terhadap bangsa Indonesia,” katanya.
Sebelumnya PBNU menyampaikan kritik pedas kepada MPR. Wakil Sekjen PBNU Abdul Muni’im DZ kepada Ketua MPR RI Taufiq Keimas beserta rombongan pimpinan MPR saat bersilaturrahim di kantor PBN, Jl. Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (15/5) mengatakan, mestinya MPR melakukan sosialisasi Empat Pilar kepada aparat pemerintahan, bukan kepada masyarakat.
Menurut Mun’im Kesadaran mengenai pentingnya Empat Pilar itu sudah merata di masyarakat. “Apalagi NU yang sudah sangat gigih memperjuangkan Pancasila,” katanya. Sebaliknya, aparat pemerintahan pascareformasi hampir-hampir tidak pernah memperhatikan empat pilar itu, bahkan tidak menyebutnya dalam teks pidato..
Mestinya sosialisasi itu ditujukan kepada para pemegang kekuasaan, baik aparat pemerintahan, TNI dan Polri serta jajaran birokrasi, bahkan anggota legislatif. Ditambahkan, istilah yang tepat digunakan sebenarnya bukan 'sosialisasi', namun 'penanaman nilai-nilai Pancasila'.
“Terutama setelah reformasi, DPR hampir tidak pernah menyebut Pancasila dalam pidato,” katanya. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj waktu itu spontan menimpali, “Apa ada menteri sekarang yang ngomong Pancasila?” katanya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muiz
Keterangan gambar:
Dari kiri, Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tegal KH Hambali Usman, Wakil Ketua Tim Sosialisasi empat pilar MPR RI, Drs H Zaenut Tauhid Sa’adi, Kepala Biro Persidangan MPR RI M Rizal, dan ketua PCNU Kabupaten Tegal, H Ahmad Was’ari.
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Cerpen: Tirakat yang Gagal
4
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua