Nasional

MMA vs Pencak Dor

NU Online  ·  Jumat, 29 Agustus 2014 | 20:11 WIB

Sebuah ajang pertarungan bela diri atau dikenal dengan Mixed Martial Arts (MMA) semakin banyak digemari di Indonesia. Pertarungan bela diri jenis ini tampaknya mulai menjamur. Dari sisi tontonan memang menarik, karena sifatnya yang minim aturan. Bahkan cenderung bebas. Selain itu, mampu mempertemukan berbagai aliran bela diri. Dari gulat hingga silat dan Jiu-Jitsu.<>

Seni tarung bebas ini diperkenalkan di Jepang oleh Satoru Sayama, pegulat profesional pada 1985 di kenal dengan sebutan Shooto. Namun, pertarungan pertama kali digelar pada 1986. Itu pun khusus amatir. Sedangkan profesional dimulai tiga tahun kemudian.

Sejak 1993 MMA menggelar turnamen profesional dengan nama Ultimate Fighting Championship (UFC) di Amerika Serikat. Jepang tak mau kalah, pada 1997 Pride Fighting Championship (PFC) menjadi organisasi MMA terbesar di Jepang.

Belakangan ajang tarung bebas terbesar di Asia adalah One Fighting Championship (OFC). Ajang tarung bebas yang pertama kali diluncurkan pada 2011 di Singapura inilah yang masuk ke Indonesia setahun setelah itu.

Sebenarnya ajang tarung bebas seperti itu sudah ada dalam dunia pesantren puluhan tahun lalu yang di kenal dengan istilah Pencak Dor. Pertarungan yang cukup di gemari oleh para pesilat di kalangan pesantren ini juga menyajikan pertarungan bela diri yang bersifat minim aturan, siapapun bisa mengikuti dan diperkenankan memilih lawannya.

Bedanya, dalam Pencak Dor nuansa seni, tradisi dan budayanya lebih kental. Pertarungan akan diiringi oleh musik gamelan ciri khas pencak silat Nusantara tanpa memperebutkan piala apapun. Sebagai penghargaan, panitia hanya menyediakan kupon kepada para petarung di atas panggung yang bisa di tukar dengan makanan dan minuman.

Dalam perjalanannya, tradisi Pencak Dor ini masih banyak kita temukan di berbagai pesantren, khususnya di daerah Jawa Timur, seperti pesantren Lirboyo Kediri, Nganjuk, Bojonegoro dan daerah lainnya yang banyak terdapat perguruan pencak silat.

Kalau kita melihat dari sudut pandang entertaint, pencak silat jauh lebih menarik dari pada bela diri modern yang dipertontonkan dalam MMA. Akan tetapi sampai saat ini ajang Pencak Dor belum bisa dikelola secara profesional, Pencak Dor hanya menjadi ajang hiburan rakyat, masih sama ketika awal kemunculannya yang di inisiasi oleh Gus Maksum, Ketua pertama sekaligus pendiri PSNU Pagar Nusa. (Nashr Fanie)