Jakarta, NU Online
Salah seorang dewan juri nasional Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan MKK akan menambah semangat para santri untuk semakin giat belajar mendalami ilmu-ilmu keislaman dari sumber-sumber utama.
“Dengan MKK ini kita berharap akan tumbuh para ulama yang memiliki pengetahuan ilmu-ilmu keislaman yang mendalam,” katanya pada final kegiatan yang digelar Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (21/7).
Mereka, kata pengurus Lembaga Bahtsul Masail PBNU, mampu menggali ilmu Islam langsung dari sumber-sumber utama. Sebab, mereka telah memiliki kemampuan gramatika bahasa di atas rata-rata..
Sebagaimana diketahui, sekitar 200 santri putra dan putri dari seluruh pesantern Indonesia lolos ke final Musabaqoh Kitab Kuning (MKK). Santri-santri tersebut sebelumnya telah melewati babak penyisihan tingkat kabupaten atau kota dan semifinal tingkat provinsi.
Final yang digelar di Graha Gus Dur kantor DPP PKB dan gedung PBNU pada Jumat-Sabtu (21-22/7) itu terbagi ke dalam dua kategori yaitu tingkat ula dan ulya. Untuk ula, mereka mereka dites kitab Fathul Qorib dan Nadham Imrithi sedangkan kelompok ulya adalah Ihya Ulumiddin dan Nadham Alfiyah Ibnu Malik.
Selain Abdul Moqsith Ghazali juri tingkat nasional babak final Musabaqoh Kitab Kuning dengan kitab Ihya Ulumiddin di antaranya adalah KH Ishomuddin (Rais Syuriah PBNU) dan Hj. Faizah Sibromalisi (Pondok Pesantren Al-Mughni Jakarta).
Juri Nadham Alfiyah adalah KH Anang DN, KH Damanhuri (Syuriah PCNU Brebes) dan KH Niamillah Aqil Siroj (Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon).
Juri kitab Fathul Qorib KH Syafrudin Syarif (Katib PWNU Jatim/Pondok Pesantren Rauma Pasuruan), KH Ahmad Qoharudin (Pondok Pesantren Alfalah Ploso, Kediri) dan Hj. Hindun Anisa (Jepara).
Sementara juri Nadham Imrithi KH Bushrol Karim (Pondok Pesantren Baitul hikmah Tasikmalaya), Hj. Badriyah Fayumi (Pondok Pesantren Mahasina Jakarta) dan KH Lukman Hakim (Rais Syuriah PCNU Jaksel). (Husni Sahal/Abdullah Alawi))