Nasional

Meski Diguyur Hujan, Pembukaan Pasar Rakyat NU di Malang Meriah

NU Online  ·  Ahad, 23 Desember 2012 | 00:33 WIB

Malang, NU Online
Meski diguyur hujan, pembukaan Pasar Rakyat Indonesia di lapangan Wonomulyo Poncokusumo, Malang, Sabtu (22/12) berlangsung meriah. Pembukaan pasar rakyat tersebut ditandai dengan penabuhan gong oleh ketua Ketua PBNU  H Iqbal Sulam yang didampingi Muspida dan sejumlah pengurus NU kabupaten Malang.<>

Dalam sambutannya, Iqbal menekankan akan pentingnya pemberdayaan perekonomian masyarakat, khususnya pada tingkat bawah. “Negara akan memiliki ekonomi yang kuat jika ditopang kekuatan perekonomian rakyatnya, bukan kekuatan konglomerat,” jelasnya.

Ketua PCNU Kabupaten Malang, H. Bibit Suprapto, SH dalam sambutannya menekankan akan kesiapan Kabupaten Malang dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi, bahkan kegiatan yang sekira cabang yang lain tidak siap, berikan saja pada PCNU Kabupaten Malang, kami siap mewujudkan dengan sebaik-baiknya, jelasnya.

Bupati Malang menekankan pentingnya wira usaha, dunia membuktikan bahwa yang memiliki jiwa enterpreneur lebih tinggi memiliki ketahanan ekonomi lebih, dan Indonesia masih sangat jauh dari harapan. 

Warga NU yang menjadi mayoritas penduduk Indonesia diharapkan dapat meningkatkan tingkat Enterpreneursipnya, salah satunya Bupati memberi apresiasi terhadap acara semacam Pasar Rakyat ini. 

Disela kesibukannya, ketua Panitia H Abdul Mujib Syadzili menuturkan, Pasar rakyat ini bertujuan memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Mereka berkesempatan membeli sembako murah dan menikmati hiburan-hiburan yang disuguhkan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan silaturrahim antara pengurus dengan masyarakat,” katanya.

Disamping agenda pasar rakyat, panitia juga menyelenggarakan workshop kewirausahaan yang digelar siang hingga sore di Aula SMK NU Sunan Ampel Poncokusumo. Dua nara sumber yang mempresentasikan tentang entrepreneurship Gus Nur Shodiq Askandar dan Hari Panca yang sempat memukau yang sesekali diikuti gelak tawa para peserta dengan ”ger-ger-an”.



Redaktur: A. Khoirul Anam