Nasional KONBES KE-16 FATAYAT NU

Menristek Dikti Minta Fatayat NU Kuasai Teknologi

Jum, 27 April 2018 | 04:45 WIB

Menristek Dikti Minta Fatayat NU Kuasai Teknologi

Menristek Dikti M Natsir pada pembukaan Konbes Fatayat NU ke-16

Ambon, NU Online
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Natsir meminta kader Fatayat menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi. Saat ini pada era revolusi industri 4,0 yang artinya era digital, penguasaan teknologi informasi akan berdampak pada kemajuan ekonomi. 

Dicontohkan Natsir, aplikasi Gojek yang dalam hal ini menandakan teknologi yang begitu cepat juga memberi keuntungan aset bagi pemiliknya. Pada tahun 2017, aset yang dimiliki sekitar 13,7 triliun. Padahal usia pemiliknya baru 33 tahun. Melalui teknologi informasi juga dapat dilakukan kapitalisasi aset. 

Penting bagi Fatayat NU untuk mendesain agar anggota atau kadernya menggunakan dan memperdayakan ekonomi yang ada di Fatayat. “Ini akan jadi kekuatan ekonomi di Indonesia,” kata Natsir pada pembukaan Konferensi Besar (Konbes) Fatayat NU, Kamis (26/4) malam di Islamic Center Ambon, Maluku.

(Baca: Konbes Fatayat NU Soroti Masalah Strategis Perempuan)
Untuk itu kader Fatayat dituntut paling tidak dapat memahami bahasa asing. Literasi di dalam pelajaran sudah selesai. Yang perlu dilakukan saat ini adalah lietarsi dalam bahasa asing. “Barangsiapa menguasai bahasa asing maka akan selamat,” kata Natsir. 

Natsir menegaskan dengan delapan juta anggota Fatayat, menjadi mobilisiasi yang tepat untuk mengembangkan ekonomi.

Terkait dengan wilayah Indonesia timur yang menjadi permulaan peremajaan gerakan perempuan sesuai tema Konbes, Natsir menantang masyarakat dan perempuan Maluku untuk meningkatkan pendidikannya. Apabila ada masyarakat Maluku yang memerlukan beasiswa, pemerintah melaui Kemenristek Dikti menyediakan beasiswa tersebut. 

Pada kesempatan tersebut, Natsir juga membuka Konbes yang akan berlangsung 25-30 April. Bersama Ketua PBNU Robikin Emhas, Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini, Natsir menandai pembukaan dengan penabuhan tifa yang merupakan alat musik khas Maluku.

Konbes Fatayat digelar dengan tujuan merumuskan jalan keluar bagi masalah strategis yang dihadapi oleh wanita Indonesia, mulai dari persoalan akses perempuan terhadap ruang publik dan politik, pendidikan untuk perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, hingga perlindungan terhadap hak kesehatan bagi perempuan. (Kendi Setiawan)