Nasional

Menpora: Saya Bagian dari Para Seniman

NU Online  ·  Sabtu, 28 Februari 2015 | 13:01 WIB

Magelang, NU Online 
Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrowi mengaku sebagai bagian dari seniman. Masa-masa kecilnya ia adalah pengrajin seni tulis Arab atau kaligrafi. Ia mengaku, meski aktif aktif di IPNU, GP Ansor, dan PMII, kaligrafi tak pernah ditinggalkan. 
<>
Bahkan, seni kaligrafi itulah yang menunjangnya untuk membiayai kuliah sampai mengkredit sepeda motor, ”Insya Allah sampai sekarang masih bisa (seni kaligrafi),” katanya saat membuka “Festival Seni Budaya Pemuda untuk Revolusi Mental” di parkiran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (28/2).

Sebagai bukti kecintaannya pada seni kaligrafi, lanjut dia, di kediamannya yang di Surabaya dan Jakarta terdapat koleksi kesenian itu. “Jadi, saya ke sini, tidak hanya sebagai Menpora, tapi seniman,” tambahnya pada festival yang digelar PP Lesbumi bekerja sama dengan PC Lesbumi Magelang tersebut.

Lebih lanjut ia mengatakan, negeri Indonesia ini sangat kaya raya. Hampir semua kekayaan di muka bumi ada di Indonesia. Ia menyebutnya dengan istilah negeri yang dimanjakan Allah. 

Kekayaan itu tidak hanya dari hasil bumi, tapi dari sisi kreativitas. Contohnya adalah Candi Borobudur. Para ahli arsitektur Eropa, menurutnya, belajar menata batu-bata dari candi tersebut.

Karena itulah, Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengajak para seniman untuk bersyukur. Syukur itu bagi seorang seniman adalah mendalami kebudayaan. 

Imam secara khusus mengapresiasi tari Soreng yang dimainkan warga Bandungharjo. Menurut dia, tarian itu mengandung unsur bela negara dan ketaatan pada pemimpin. Kekagumannya itu ia tunjukkan dengan merekam tarian itu melalui ponselnya. Tarian itu, menurutnya, tak serancak tari yang pernah ia lihat di Australia. (Abdullah Alawi)