Mendikbud Klaim Tidak Ada Program 'Full Day School'
NU Online · Kamis, 6 Juli 2017 | 09:00 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak ada rencana membuat program sekolah satu hari penuh atau "full day school".
"Saya tegaskan saya tidak punya niat, Kemdikbud tidak ada rencana untuk program full day school," kata Muhadjir saat menyampaikan pidato pada lokakarya guru di Labschool Jakarta, Kamis.
(Baca: Presiden Batalkan Program 'Full Day School')
Muhadjir menjelaskan program yang dimaksud ialah program penguatan karakter siswa melalui kurikulum yang sudah ada tanpa mengganti dengan kurikulum baru.
Muhadjir menjabarkan dirinya berpedoman pada visi Presiden yang tertuang pada Nawa Cita dalam membuat program penguatan karakter.
"Dalam Nawa Cita jelas, program pendidikan karakter porsinya 70 persen, sisanya untuk ilmu pengetahuan," ujar Muhadjir.
(Baca: Pernyataan Resmi PBNU Menolak Kebijakan Sekolah 5 Hari)
Muhadjir yang mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang berpendapat dengan porsi pendidikan karakter sebesar 70 persen dan sudah berjalannya Kurikulum 2013, memerlukan kebijakan baru untuk penguatan pendidikan karakter tanpa mengubah kurikulum yang sudah berjalan.
"Maka perlu ada penguatan karakter, penguatan saja," kata Muhadjir.
Dia juga menerangkan bahwa penerapan delapan jam di sekolah juga bukan berarti belajar di kelas selama delapan jam, melainkan diisi dengan kegiatan lain di tempat lain.
"Delapan jam di sekolah, di kelas, jangankan anak-anak, guru juga nggak kuat," kata dia.
Menurut Muhadjir memaksakan anak didik belajar selama delapan jam di sekolah tidak sesuai dan tidak efektif.
Dalam pidatonya Muhadjir berkali-kali menegaskan bahwa pemerintah tidak berencana membuat program sekolah satu hari penuh.
Bahkan dia berusaha meyakinkan dengan meminta wartawan mengecek dokumen atau anggaran yang menjadi bukti adanya program "full day school" di Kemendikbud. (Antara/Mahbib)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua