Nasional

Mendes: Keberhasilan Pembangunan Desa Bakal Tekan Radikalisme

NU Online  Ā·  Kamis, 4 Mei 2017 | 11:30 WIB

Mendes: Keberhasilan Pembangunan Desa Bakal Tekan Radikalisme

Foto Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo (tengah)

Jakarta, NU Online
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menyatakan keberhasilan pembangunan perdesaan bakal menjadi salah satu kunci menekan maraknya tindak radikalisme. Selain persoalan ideologi, tindak radikalisme dipicu tingginya tingkat kesenjangan sosial yang memicu rasa frustasi masyarakat.

ā€œTindak radikalisme menjadi salah satu masalah yang bisa memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kondisi itu terjadi salah satunya akibat tingginya kesenjangan antara si kaya dan si miskin di Indonesia,ā€ ujar Eko Putro Sandjojo saat menjadi pembicara dalam rangkaian kegiatan Kongres III Pencak Silat Nahdlatu Ulama Pagar Nusa di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Kamis (4/5).

Eko Putro Sandjojo mengatakan tindak radikalisme merupalan salah satu persoalan serius yang dihadapai bangsa saat ini. Umumnya paham radikalisme ini diimpor dari negara lain dengan embel-embel bagian dari perjuangan agama. Paham ini mudah diterima oleh sebagian warga yang memiliki cara pandang keagamaan sempit dan terbelit persoalan ekonomi. ā€œKesenjangan antara kaya dan miskin bisa memicu rasa frustasi publik. Kekalutan ini kemudian dimanfaatkan oleh para pembawa paham radikal untuk merekrut pengikut,ā€ jelasnya.

Keberadaan Nahdlatul Ulama beserta badan otonomnya termasuk Pagar Nusa, lanjut Eko menjadi benteng untuk menghalau eskalasi paham radikal di masyarakat. Selama ini NU dikenal sebagai organisasi keagamaan yang selalu mengedepankan prinsip-prinsip tawassut, tassamuh, dan I’tidal dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa. Pendekatan tersebut terbukti selalu membawa kesejukan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam. ā€œNU (Nahdlatul Ulama) sejak ada di negara ini selalu menjaga pluralisme dan NU punya Pagar Nusa yang selalu siap menjaga kalau NKRI diganggu,ā€ ujarnya.

Eko berharap nilai-nilai NU akan terus berkembang di tengah masyarakat. Di samping itu pembangunan perdesaan yang saat ini gencar dilakukan diharapkan mampu menekan kesenjangan sosial di masyarakat. Dana Desa dari tahun ke tahun yang terus bertambah harus memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan warga desa. Komitmen Pemerintah Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran harus bisa dimanfaatkan untuk membangun wilayah perdesaan yang selama ini selalu terpinggirkan dalam gegap gempita pembangunan nasional.

ā€œTahun ini dana desa jumlahnya Rp60 Triliun. Tahun depan naik menjadi Rp120 Triliun. Saya minta Pagar Nusa ikut menjaga supaya dana desa tidak dikorupsi oleh kepala desa dan perangkatnya,ā€ tegasnya.

Di sisi lain, Eko mengatakan, pemerintah saat ini telah mampu melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pemerintah, untuk dapat meningkatkan 5000 desa tertinggal menjadi desa mandiri, dan sebanyak 2000 desa mandiri menjadi desa maju. ā€œSekarang Sudah ada 7000 desa mandiri menjadi desa maju. Mungkin saat menyususn RPJM belum memasukkan unsur dana desa,ā€ ujarnya. (Red: Mahbib)