Jombang, NU Online
Tokoh agama Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur (Jatim) KH Moch Syamsudin Al Aly mengimbau kepada masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdatul Ulama untuk tidak menyebarkan meme yang menyudutkan pasangan lain yang kalah pada Pilkada serentak 2018.
Kiai Syamsudin beralasan menyebarkan meme yang bernada mengejek kepada paslon yang kalah sungguh tak etis. Baik di dunia maya maupun dalam dunia nyata, perbuatan ini bukan sikap seorang Muslim sejati. Tindakan tersebut hanya akan membuat suasana semakin panas dan dikhawatirkan menimbulkan gesekan antarpendukung.
"Pilbup dan Pilgub hari ini telah usai. Segala perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan, marilah kita cukupkan masalah sentimen akibat Pilkada serentak hingga hari ini saja. Tidak ada saling ejek dalam bentuk meme atau status di media sosial," jelasnya kepada NU Online, Kamis (28/6).
Ia mengatakan di media sosial seperti Facebook dan Instagram ada beberapa pendukung yang menyindir pasangan lain. Ada juga yang menyindir anjuran seorang kiai memilih pasangan tertentu dan ternyata kalah. "Ini kan tidak perlu sebenarnya, merusak esensi dari Pilkada," beber Kiai Syamsudin.
Ia juga mengajak masyarak merajut kembali ukhuwah Islamiyah sejati yang tidak ada dendam, tiada permusuhan dan tiada sakit hati. Siapa pun yang menang itulah kenyataan yang dikehendaki Tuhan. Bagi yang menang tidak usah mencela dan yang kalah tidak perlu merasa hina, karena semua tetap warga Indonesia.
Bagi Kiai Syamsudin, Indonesia lebih penting daripada ambisi meraih kekuasaan. "Jangan karena nafsu berkuasa membuat para paslon dan pendukungnya gelap mata sehingga menghalalkan banyak cara. Kekuasaan hanya selama lima tahun, sedangkan Indonesia didirikan untuk waktu tak terbatas," paparnya.
Ia berpendapat lebih bijaksana ketika menerima amanat bukan syukuran, akan tetapi meperbanyak doa dan mohon doa. Bagi pemenang harus menyiapkan diri untuk memimpin dan jangan lupa janji. "Untuk yang kalah jangan simpan dendam," pintanya
Hasil Pilkada Jatim, berdasarkan data Lembaga Survei Indonesia (LSI paslon Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul dengan persentase 54,33 persen. Adapun Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno memperoleh 45,67 persen suara.
Terahir, Pengasuh Pesantren Al Fatah Tanjunganom Nganjuk ini meminta paslon menghormati KPU Jatim sebagai penyelenggara Pilkada dengan cara menunggu real qout resminya. Cara tersebut yakni tidak merayakan kemenangan berdasarkan hitungan cepat dengan cara berlebihan.
"Saya melihat banyak perayaan kemenangan oleh paslon yang merasa menang lewat hitungan cepat, termasuk Jatim dan Kabupaten Nganjuk. Saya harap tidak usah berlebihan sebelum ada keputusan resmi KPU. Biasa-biasa saja tak perlu berlebihan, karena itu tidak disukai Allah," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Kendi Setiawan)