Mbah Hasyim Tidak Memisahkan Islam dan Kebangsaan
NU Online · Selasa, 21 Mei 2013 | 11:50 WIB
Jakarta, NU Online
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy‘ari yang akrab disapa Mbah Hasyim, tidak memisahkan Islam dan kebangsaan. Baginya, Islam mendorong pemeluknya untuk memiliki jiwa kebangsaan yang didasarkan pada Pancasila; lima konsep dasar yang menjadi acuan hidup berbangsa.
<>
Perihal ini dikatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) usai menonton tayangan perdana film ‘Sang Kiai’ yang menampilkan peran utama Mbah Hasyim dalam peristiwa bersejarah ’10 November 1945’ di Cinema XXI, Epicentrum, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/5) sore.
“KH Hasyim Asy‘ari sama sekali tidak membedakan Islam dan Kebangsaan. Berkat keluasan ilmu agama dan kebijaksanaannya, KH Hasyim Asy‘ari menilai kekuatan rakyat Indonesia pada dukungan Islam bagi Kebangsaan Indonesia,” tegas SBY di hadapan sedikitnya 100 penonton yang terdiri dari sejumlah menteri dan tamu undangan.
Mbah Hasyim sebagai Rais Akbar NU berdiri di depan dalam memperjuangkan agama Islam dan bangsa Indonesia. Perjuangan Islam ditempuhnya melalui jalur pendidikan; pesantren, kata SBY.
Sedangkan pembelaanya bagi bangsa diwujudkannya melalui keterlibatan aktif dalam revolusi pergerakan kemerdekaan Indonesia dari tentara Sekutu. Wujud konkretnya merupakan fatwa Resolusi Jihad NU yang mewajibkan setiap muslim yang baligh untuk mengangkat senjata di tempat pendudukan musuh, imbuh SBY.
Karena pemahaman keislaman dan kebangsaan itu, SBY atas nama negara memberikan penghormatan kepada Mbah Hasyim yang sudah bergelar Pahlawan Nasional.
Semangat perjuangan seperti KH Hasyim Asy‘ari dan rakyat Indonesia, kini masih diperlukan. Karena, semangat perjuangan yang disertai pemahaman yang luas dan bijaksana menjadi kekuatan Indonesia dalam mengalami kekinian, tandas SBY.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
5
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua