Lombok, NU Online
Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi, menegaskan masjid dan pondok pesantren adalah penopang dan penentu maju tidaknya NU di masa mendatang. Memakmurkan masjid dinilai sebagai bagian dari perjuangan meningkatkan perekonomian bangsa dan kesejahteraan masyarakat.<>
Dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU di Pondok Pesantren Al Mansyuriyah, Praya, Lombok Tengah, NTB, dengan tema 'Menyongsong 1 Abad Nahdlatul Ulama - Tahun 1926 M: Dari Masjid-Nya Kita Makmurkan Bumi-Nya', Kiai Masdar mengatakan, adalah tugas Nahdliyin untuk tetap mempertahankan NU dan memajukannya di masa mendatang.
"Untuk bisa bertahan dan berkembang, NU harus memiliki dua kaki. Jika NU dianggap sebagai pesantren dalam skala besar, maka pesantren itu pula kaki pertama bertahan dan maju tidaknya NU di masa mendatang. Satu kaki lainnya sudah jelas adalah masjid," kata Kiai Masdar dalam sambutan pembukaan, Rabu (10/4).
Kiai Masdar menjelaskan, keberadaan masjid dan pesantren sebagai penopang maju tidaknya NU tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Ibarat pabrik pesantren adalah tempat produksi, sementara masjid adalah pasar penyerap produk yang di dalamnya terdapat umat sebagai konsumen.
"Dua-duanya harus dikelola dengan baik. Jangan sampai hasil produksi pabrik dibiarkan membanjiri pasaran dengan tidak terkendali, demikian juga pasar harus ditata agar siap menampung produk, sehingga produk bisa dinikmati konsumen dengan baik juga," urai Kiai Masdar.
Terkait tugas menata dan memakmurkan masjid, Kiai Masdar menegaskan hal tersebut sudah tercantum di Al Quran serta menjadi tugas setiap umat Islam, termasuk Nahdliyin. "Al-Qur’an menyebutkan kita diciptakan dari bumi (tanah) dan salah satu tugas kita sebagai umat Islam adalah memakmurkan masjid. Jadi memakmurkan masjid berarti memakmurkan bumi, memakmurkan Indonesia dan masyarakatnya," tandasnya.
Di akhir sambutan Kiai Masdar mengungkapan, kegagalan dalam memakmurkan masjid secara langsung akan menjadi ancaman keberadaan NU di masa mendatang. Jika ini terjadi tak ada yang bisa disalahkan, kecuali Nahdliyin sebagai bagian dari umat Islam secara keseluruhan.
Penulis: Samsul Hadi
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
5
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
6
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
Terkini
Lihat Semua