Masjid Kuno Bukti Peradaban Islam di Indonesia
NU Online · Jumat, 22 November 2019 | 14:00 WIB

Pangeran Arief Natadiningrat pada pembukaan Festival Tajug di Alun-alun Cirebon, Jawa Barat, Jumat (22/11) (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)
Rof Maulana
Kontributor
Masjid sebagai sarana dakwah para Walisongo termasuk Sunan Gunung Jati. Keberadaan masjid kuno menjadi bukti hadirnya peradaban Islam.
"Ingsun nitip tajug artinya titip akhlak, pendidikan akhlak dimulai dari tajug dan membangun ekonomi umat dengan titip fakir miskin," terang Pangeran Arief Natadiningrat pada acara yang juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Pangeran Arief Natadiningrat berharap semoga ke depan kegiatan serupa tidak hanya dilangsungkan di Cirebon, tapi di daerah lain. Saat ini, kata dia, ada salah satu kesultanan yakni di Sulawesi yang menyatakan agar tahun depan Festival Tajug bisa diadakan di Sulawesi.
Tidak hanya itu, Pangeran Kesultanan ke-14 Cirebon ini berharap museum keraton ditata kembali sebagai aset bangsa, sehingga museum bisa bercerita tentang perkembangan agama Islam.
"Mengharapkan keraton sebagai pusat ekonomi kreatif dan pariwisata halal serta religius. Agar Cirebon menjadi wisata unggulan, riligius dan distinasi ziarah," pungkas pesan Pangeran di hadapan Gubernur Jawa Barat, Walikota dan Bupati Cirebon.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua